Ankara, MINA – Direktorat Urusan Agama Turki (Diyanet) berencana untuk meningkatkan layanannya pada tahun 2019, termasuk upaya untuk menginformasikan wisatawan asing tentang Islam, tulis surat kabar Cumhuriyet.
Menurut Rancangan RUU pemerintah Turki untuk 2019, Diyanet akan mendapatkan anggaran 10,45 miliar lira (AS$ 1,9 miliar) tahun depan, meningkat 34 persen dibandingkan tahun 2018 ini.
Tahun 2019, Diyanet menargetkan layanannya dan juga memperluas jangkauannya kepada wisatawan yang mengunjungi Turki. Demikian Ahval News melaporkan Sabtu (3/11).
Baca Juga: AS Jatuhkan Sanksi Enam Pejabat Senior Hamas
Diyanet dan Asosiasi Pemandu Turis Turki akan bekerja sama dalam memberikan pelatihan kepada pemandu, untuk memastikan bahwa mereka menyampaikan pengetahuan yang benar tentang Islam kepada wisatawan.
Selebaran tentang Islam, Al-Qur’an dan Nabi Muhammad akan dipersiapkan dalam bahasa asing untuk didistribusikan di masjid-masjid yang populer di kalangan wisatawan.
Diyanet juga akan menyelenggarakan serangkaian acara tahun ini, termasuk lokakarya tentang pertukaran saham dan asuransi Islam.
Rencana Diyanet termasuk kursus Al Quran untuk pengungsi dan materi animasi 3D untuk mengajarkan anak-anak berdoa dan pengetahuan akhlak.
Baca Juga: Diveto AS, DK PBB Gagal Setujui Resolusi Gencatan Senjata Segera di Gaza
Kepala Direktoral Agama Ali Erba mengatakan akan menjelaskan kepada pemandu wisata tentang perangkap yang ditata untuk menjauhkan Muslim dari agama mereka.
Sebuah penelitian oleh Dr. Fatma Günaydın, seorang profesor teologi di Düzce University, menemukan tahun ini bahwa banyak pemuda Turki yang semakin bergerak menjauhkan agama dari dirinya.
Penelitian itu mengatakan, 12 persen di sekolah-sekolah agama dan 30 persen di sekolah menengah secara keseluruhan memiliki “keraguan agama.”
Diyanet juga akan menargetkan provinsi-provinsi tenggara dan timur Turki yang didominasi Kurdi.
Baca Juga: Yordania Siap Daratkan Pesawat Bantuan Kemanusiaan di Gaza Selatan
Diyanet akan menyelenggarakan sekolah musim panas di bagian barat negara itu untuk anak-anak 12-16 tahun yang tinggal di Turki tenggara dan timur, yang Diyanet katakan sebagai wilayah yang terkena dampak terorisme. (T/RS2/P1)
Miraj News Agency (MINA)
Baca Juga: Argentina Jadi Negara Pertama yang Tarik Pasukannya dari UNIFIL