Direktur CIA: Anak-anak di Gaza Kelaparan, Gencatan Senjata untuk Akses Bantuan

Direktur Badan Pusat Intelijen (CIA) Amerika Serikat, William J. Burns. (sumber: Anadolu)
Direktur Badan Pusat Intelijen (CIA) Amerika Serikat, William J. Burns (foto: AA)

Washington, MINA – Direktur Badan Pusat Intelijen (CIA) Amerika Serikat, pada Senin (11/3) mengatakan, gencatan senjata diperlukan untuk memberikan kepada anak-anak di yang kelaparan di tengah serangan dan blokade yang sedang berlangsung.

“Kenyataannya adalah ada anak-anak yang kelaparan. Mereka kekurangan gizi karena bantuan kemanusiaan tidak dapat menjangkau mereka. Sangat sulit untuk mendistribusikan bantuan kemanusiaan secara efektif, kecuali jika ada gencatan senjata,” kata Burns dalam sidang Komite Intelijen Senat, dilansir Anadolu.

Dia mengatakan kesepakatan pembebasan sandera yang tertunda antara Israel dan yang pada awalnya akan memungkinkan gencatan senjata sementara dan memungkinkan orang mendapatkan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan memiliki “nilai yang besar.”

Baca Juga:  34 Senator Partai Republik Desak Biden Hentikan Rencana Sambut Pengungsi Gaza

Ketika ditanya oleh Senator Tom Cotton apakah dia yakin Israel sedang “membasmi rakyat Palestina”, kepala CIA mengatakan dia memahami “kebutuhan Israel” untuk menanggapi serangan Hamas pada 7 Oktober lalu.

“Tetapi saya pikir kita semua juga harus menyadari besarnya jumlah korban yang ditimbulkan oleh hal ini terhadap warga sipil tak berdosa di Gaza,” katanya.

“Seperti yang dikatakan presiden, sangat penting bagi Israel untuk sangat memperhatikan hal ini dan menghindari jatuhnya korban jiwa lebih lanjut,” tambah Burns.

Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan satu dari enam anak di bawah usia dua tahun mengalami kekurangan gizi akut di Gaza utara.

“Bayi-bayi perlahan-lahan binasa di bawah pengawasan dunia. Anak-anak (sedang) meninggal karena bom, bahkan lebih banyak lagi yang meninggal akibat pengepungan. Kematian yang mengerikan ini sepenuhnya dapat dicegah,” kata Burns.

Baca Juga:  Ismail Haniya: Tidak Ada Satu pun Rumah Di Gaza Kecuali Ada Syuhadanya

Israel telah melancarkan serangan militer mematikan di sejak serangan lintas batas pada 7 Oktober yang dipimpin oleh kelompok Palestina Hamas yang menewaskan hampir 1.200 orang.

Sementara Israel melalui serangan udara, darat dan laut menyebabkan terbunuhnya lebih dari 31.100 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas di Gaza, dan lebih dari 72.700 lainnya terluka akibat kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.

Israel juga memberlakukan blokade yang melumpuhkan Jalur Gaza, menyebabkan warga sipil khususnya di Gaza utara, berada di ambang kelaparan.

Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, setidaknya 27 orang meninggal karena kekurangan gizi dan dehidrasi di Gaza akibat blokade Israel. (R/R5/P2)

Baca Juga:  Freedom Flotilla Siapkan Armada Tambahan untuk Kembali Berlayar Tembus Blokade Gaza

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.