Dubai, 11 Muharram 1438/12 Oktober 2016 (MINA) – Rafi-uddin Shikoh, Direktur Perusahaan Riset DinarStandard, mengatakan, pemasok terbesar daging halal saat ini justru berasal dari negara-negara non-OKI (Organisasi Kerjasama Islam).
“Negara-negara mayoritas non-Muslim telah mengambil keuntungan dari pertumbuhan pasar makanan halal global,” ujar ahli industri itu dalam KTT Ekonomi Islam Global di Dubai, UEA, Selasa (11/10).
Menurutnya, ruang makanan halal memiliki nilai global terbesar. Namun sayangnya, pemasok terbesar justru berasal dari negara-negara non-OKI. “Brasil adalah eksportir unggas terbesar, India eksportir daging sapi terbesar,” katanya. Kantor Berita Islam MINA melaporkan dari sumber Gulf News.
“Dari 57 negara mayoritas Muslim, 90 persen daging berasal dari luar negara-negara Muslim,” tambahnya.
Baca Juga: BPJPH Tegaskan Kewajiban Sertifikasi Halal untuk Perlindungan Konsumen
Untuk itu, ia mendukung sejumlah negara OKI untuk menggalakkan sektor ekspor daging halal, seperti Pakistan, Turki dan Iran.
Ia juga memaparkan fakta yang menarik, bahwa pasar non-OKI seperti Thailand, Korea Selatan, dan China terus mencari alternatif untuk meningkatkan kebutuhan pangan halal mereka.
Secara global, konsumen Muslim dunia telah menghabiskan 1,17 trilyun dolar AS (sekitar Rp15.295 trilyun) pada makanan dan minuman tahun 2015. Tahun 2021, angka ini diperkirakan akan meningkat mencapai 1,9 triliun dolar AS (sekitar Rp24.838 trilyun). Tingkat pertumbuhan tahunan gabungan yang dapat mencapai 9 persen dari 2015, menurut Laporan Economy Islam Global terbaru yang dikeluarkan Thomson Reuters bekerjasama dengan DinarStandard.
Negara-negara Muslim dengan pembelanjaan tertinggi pada makanan dan minuman pada tahun 2015 adalah Turki (166 milyar dolar AS), Indonesia (155 milyar dolar AS), Pakistan (106 milyar dolar AS), Mesir (78 milyar dolar AS), Bangladesh (69 milyar dolar AS), Iran (59 milyar dolar AS) dan Saudi Saudi (48 miliar dolar AS).
Baca Juga: BPJPH Tekankan Kembali Wajib Halal Telah Berlaku
Adapun pasar global daging halal bernilai sekitar 245 milyar dolar AS, dan impor daging halal ke negara-negara OKI mencapai 33 milyar dolar AS, pada 2015.
Pendapatan untuk produk makanan dan minuman bersertifikat halal global diperkirakan mencapai 415 milyar dolar AS tahun lalu. (T/P4/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: UMK Wajib Sertifikasi Halal 17 Oktober 2026: Bagaimana dengan Produk Luar Negeri?