Bogor,11 Ramadhan 1437/16 Juni 2016 (2016) – Direktur Makmal Pendidikan Dompet Dhuafa, Rina Fatimah mengatakan, dunia pendidikan di Indonesia perlu terus menumbuhkan budaya literasi atau baca-tulis di sekolah-sekolah, sebagai bagian dari peningkatan kualitas SDM.
“Kita masih sering meninjau dari sisi melek huruf, bebas buta huruf. Perlu ditingatkan pada budaya gemar membaca dan menulis, mulai dari kepala sekolah hingga guru-guru dan siswa-siswa,” ujar Rina dalam diskusi lembaga pendidikan Makmal Pendidikan Dompet Dhuafa dan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Fatah di Gedung Lembaga Pengembangan Insani Parung, Bogor, Jawa Barat, Kamis (16/6/2016).
Apalagi, Al-Quran mengajarkan “Iqra” pada ayat yang pertama kali turun, imbuhnya.
Sementara itu Ketua STAI Al-Fatah Cileungsi, Bogor, Wahyu Iwa Sumantri, mengatakan peningkatan kualitas guru merupakan tanggung jawab bersama semua unsur yang terkait dengan lembaga pendidikan Islam.
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
“Kita perlu terus membina guru-guru yang berkarakter mujahid atau pejuang yang dapat menjaga kalimatullah dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Wahyuis, begitu ia disapa.
Untuk itu, ia menambahkan, guru-guru harus terus ditingatkan kualitas keilmuan, keterampilan dan budaya literasinya. Termasuk ditingkatkan apresiasi atas pengabdiannya sampai ke tingkat menjadi muzakki, mampu berzakat.
Makmal Pendidikan merupakan salah satu jejaring program yang berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Dompet Dhuafa yang berdiri sejak 2004.
Nama Makmal berasal dari bahasa Arab, “ma’mal” yang artinya laboratorium. Makmal Pendidikan berarti sebuah laboratorium di bidang pengembangan dan inovasi pendidikan, khususnya pendidikan bagi masyarakat marjinal (dhuafa).
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia
Adapun tujuan dari Makmal Pendidikan adalah : membentuk jaringan sekolah berkualitas bagi masyarakat marjinal di beragam kawasan, melahirkan pelaku-pelaku pendidikan transformatif yang memiliki memiliki kapasitas sebagai model pendidik, pengajar, dan pemimpin serta menghasilkan inovasi dan kreativitas baru di bidang pengembangan pembelajaran dan budaya sekolah yang efektif. (L/P4/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Matahari Tepat di Katulistiwa 22 September