Amerika Serikat, 22 Muharram 1436/15 November 2014 (MINA- Seorang aktivis hak-hak sipil Amerika Serikat (AS), Ruby Bridges mengatakan diskriminasi ras masih terjadi di negara itu. Hal itu terlihat dari sekolah-sekolah yang hanya memiliki siswa kulit putih saja.
Pada Maret lalu, sebuah studi yang dilakukan oleh Departemen Pendidikan Amerika Serikat menunjukkan bahwa para siswa minoritas mengalami ketidaksetaraan dan diskriminasi pada sistem pendidikan di Amerika Serikat.
Ruby Bridges merupakan aktivis yang dikenal sebagai anak kulit hitam pertama yang masuk di sebuah sekolah dasar William Frantz yang selama ini hanya memiliki siswa berkulit putih.
“Anda akan merasakan seperti anda berada kembali di tahun 60-an,” kata Bridges, Jum’at saat acara ulang tahun ke-54, Sekolah Dasar William Frantz di New Orleans, seperti dilaporkan Press TV yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris
Para aktivis juga mengatakan bahwa rasisme sering terjadi sebelum Presiden Barack Obama menjadi presiden. Bagaimanapun juga, diskriminasi masih saja terjadi saat ini dan Obama belum bisa mengakhirinya.
Ruby lahir pada 8 September 1954 di Tylertown, Mississippi. Setahun kemudian, keluarganya pindah ke New Orleans, Louisiana. Pada saat itu, masyarakat AS masih memisahkan antara orang kulit hitam dan putih. Misalnya, orang kulit hitam harus duduk di belakang bus dan masing-masing memiliki sekolah yang terpisah.
Tapi ibu Ruby ingin dia pergi ke sekolah yang didominasi orang kulit putih karena ia ingin anaknya memiliki pendidikan yang lebih baik dari dia dan memiliki pekerjaan yang baik ketika ia dibesarkan. Ibu Ruby harus bekerja keras bahkan ketika dia hamil.
Ruby juga melanjutkan pendidikannya di sekolah menengah dan tinggi yang terintegrasi sekolah di New Orleans yang didominasi kulit putih. (T/P010/R03)
Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Caplok Golan, PBB Sebut Itu Pelanggaran