Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

DITJEN PHU KEMENAG: SEMBILAN POIN SEBAB HATI TAK BAHAGIA

Rana Setiawan - Jumat, 31 Juli 2015 - 11:18 WIB

Jumat, 31 Juli 2015 - 11:18 WIB

528 Views

(Foto: IndoPos)
(Foto: IndoPos)

(Foto: IndoPos)

Jakarta, 15 Syawwal 1436/31 Juli 2015 (MINA) – Setiap manusia pasti memiliki keinginan untuk hidup bahagia. Berbagai usaha dijalankan agar keinginan itu tercapai. Ada yang ditempuh dengan jalan benar. Tapi tidak sedikit juga terjerumus dalam jalur yang salah.

Untuk itu, Direktur Pembinaan Haji dan Umrah Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Ditjen PHU Kemenag), Muhajirin Yanis berpesan agar jadikan kehidupan di dunia ini senantiasa bahagia.

“Banyak umat yang tidak merasa bahagia. Padahal segala-galanya telah dimilikinya. uang, intelektualitas, jabatan semuanya punya. Tapi, ia merasa tidak pernah bahagia. Kenapa bisa begitu. Itu karena hati tidak bahagia,” kata Muhajirin Yanis sebagaimana keterangan pers yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jumat (31/7).

Muhajirin menjelaskan, ada sembilan poin sebab hati tidak bahagia. Yang pertama jangan jadi pemarah, kedua jangan jadi pendendam, ketiga jauhkan diri dari sifat rasa dengki, keempat jangan bakhil (pelit sedekah), kelima jangan tamak, sebab sifat tamak itu lebih parah dari serakah, keenam tidak sabar (ingin cepat-cepat), ketujuh ego (mau menang sendiri), ke delapan riya (sombong), dan terakhir kesembilan cinta dunia.

Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina

Memang, diakui Muhajirin, ada satu kunci menuju kebahagiaan yang sering dilupakan umat yakni jika selalu berzikir kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala maka hati menjadi tenang dan bahagia.

“Mudah-mudahan apa yang kita lakukan mendapat ridho Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Sesungguhnya kita semua ingin bahagia. Tapi, ingat bahagia itu bukan diukur dari uang banyak dan jabatan tinggi. Apalah artinya punya uang banyak tapi pakai rompi orange,” pesannya.(T/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Kolom
Kolom
Khadijah