Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Kamis Ini, Sebagian Berawan Tebal
Jakarta, 10 Rajab 1438/7 April 2017 (MINA) – Merespon problem nelayan Indonesia yang masih banyak belum tuntas di selesaikan nelayan. Divisi Buruh Nelayan Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PPM) gelar kegiatan “Kenduri Nelayan” dalam rangka meriahkan Hari Nelayan Nasional (HNN).
Menurut Penitia Kenduri Nelayan, Sutia Budi, acara dihadiri oleh peserta berasal dari nelayan Rembang, Tegal, Cirebon, Pati-Juwana, Brebes, dan mahasiswa perguruan tinggi Muhammadiyah STIEAD Ahmad Dahlan Jakarta.
“Jumlah peserta yang hadir perkiraan 150 orang. Kegiatan Kenduri Nelayan juga di meriahkan oleh Sanggar Kumis teather kampus STIEAD Jakarta dengan menyanyikan 6 lagu, seperti Ibu Pertiwi, Indonesia Pusaka, Kolam Susu dan Lir Ilir,” kata Bud di Gedung Muhammadiyah, Jakarta, Jumat (7/4).
Baca Juga: Workshop Kemandirian untuk Penyandang Disabilitas Dorong Ciptakan Peluang Usaha Mandiri
Ia juga mengatakan, Kenduri Nelayan juga di isi oleh pidato dan testimoni para perwakilan nelayan dan mahasiswa. Yang menarik dari acara ini adalah kritik puisi untuk Jokowi dan Susi Pudjiastuti berjudul “Cantrang” karya Riyono yang juga nelayan.
Yang terpenting juga dalam acara ini, adalah penyerahan mandat perjuangan nelayan yang ditandatangani bersama sebagai komitmen perjuangan yang harus di tempuh. “Kami juga akan mendatangi Komnas HAM RI untuk melaporkan bentuk pelanggaran HAM yang dilakukan oleh Susi Pudjiastuti,” jelas Budi.
Lebih jauh dikatakan Budi, kegiatan ini dilaksanakan untuk memperingati Hari Nelayan Nasional (HNN) (6/4). Tujuan kenduri menghibur nelayan yang masih dalam tahap perjuangan. “Jadi kita harus dukung,” ujar Budi.
“Buruh nelayan juga berharap agar aspirasinya bisa didengar oleh pemerintah, dan memberikan solusi atas polemik aturan yang telah ditetapkan oleh Susi Pudjiastuti, ujar Budi.
Baca Juga: Update Bencana Sukabumi: Pemerintah Siapkan Pos Pengungsian
“Perintah kegiatan ini diberikan kepada pimpinan pusat Muhammadiyah untuk bersama-sama membantu advokasi dan melakukan jihad konstitusi dalam rangka mensejahterakan buruh nelayan,” kata Budi. (L/R03/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: PSSI Anggarkan Rp665 M untuk Program 2025