New York, MINA – Para anggota Dewan Keamanan PBB pada Kamis (30/10) mengecam serangan oleh Pasukan Dukungan Cepat paramiliter (RSF) di El-Fasher di Darfur Utara, Sudan, dan menyatakan “keprihatinan mendalam” atas eskalasi kekerasan.
Dalam sebuah pernyataan, para anggota Dewan Keamanan mengecam kekejaman yang dilaporkan dilakukan oleh RSF terhadap penduduk sipil, termasuk eksekusi singkat dan penahanan sewenang-wenang, serta menyatakan keprihatinan mendalam atas meningkatnya risiko kekejaman skala besar, termasuk kekejaman bermotif etnis. Lapor Anadolu.
Mengingat Resolusi 2736 (2024), yang menuntut RSF mencabut pengepungan El-Fasher dan menyerukan penghentian segera pertempuran serta de-eskalasi di dalam dan sekitar El Fasher, para anggota “dengan tegas” mendesak RSF untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan resolusi ini.
Para anggota menyerukan agar semua pelaku pelanggaran dimintai pertanggungjawaban.
Baca Juga: Krisis Wajib Militer Ukraina Sebabkan 100.000 Pemuda Melarikan Diri Dalam 2 Bulan
Menuntut agar semua pihak yang berkonflik melindungi warga sipil dan mematuhi kewajiban mereka berdasarkan hukum internasional, DK PBB mendesak mereka untuk menghormati dan melindungi personel kemanusiaan, tempat tinggal, dan aset mereka.
“Para anggota Dewan Keamanan menyerukan kepada semua pihak yang berkonflik di Sudan untuk mengizinkan dan memfasilitasi akses kemanusiaan yang aman dan tanpa hambatan dengan cara yang konsisten dengan hukum internasional. Mereka menyerukan perlindungan warga sipil dan jalur aman bagi mereka yang mencoba melarikan diri dari kota tersebut,” menurut pernyataan tersebut.
Mereka menegaskan kembali prioritasnya adalah para pihak melanjutkan perundingan guna mencapai gencatan senjata yang langgeng dan proses politik yang komprehensif, inklusif, dan dimiliki oleh Sudan.
Mendesak semua negara anggota untuk menahan diri dari campur tangan eksternal yang berupaya memicu konflik dan ketidakstabilan, anggota DK PBB menegaskan kembali “komitmen teguh” mereka terhadap kedaulatan, kemerdekaan, persatuan, dan integritas wilayah Sudan.
Baca Juga: Prancis dan Spanyol Tuntut Pembatasan Hak Veto PBB untuk Keadilan di Gaza
RSF yang merupakan kelompok paramiliter terlibat dalam pertempuran dengan tentara dan merebut El-Fasher pada Ahad. Kota itu telah dikepung sejak Mei 2024. Beberapa laporan lokal dan internasional menunjukkan pembunuhan massal, pembersihan etnis sistematis, dan penyiksaan warga sipil oleh kelompok pemberontak tersebut. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pengadilan Kembali Tolak Pengurangan Jadwal Sidang Korupsi Netanyahu
 




 
 
								 








 
															 
															 
															 
															 
															 
 
 
															 
															 
															 
															 
															



 
															 Mina Indonesia
Mina Indonesia Mina Arabic
 Mina Arabic Mina Sport
 Mina Sport Mina Preneur
 Mina Preneur