New York, MINA – Dewan Keamanan PBB mengutuk “dalam istilah terkuat” pelanggaran yang sedang berlangsung oleh Houthi terhadap bekas kompleks kedutaan AS di Sanaa.
DK PBB menyerukan milisi yang didukung Iran itu untuk segera menarik militan mereka dari tempat itu dan membebaskan para tahanan, Arab News melaporkan, Kamis (19/11).
AS telah mengeluarkan seruan serupa kepada Houthi pekan lalu, setelah pemberontak menyerbu kompleks yang sebelumnya menampung kedutaan AS di ibu kota Yaman dan menyandera sejumlah orang Yaman yang bekerja di tempat itu.
Penggerebekan kedutaan itu dilakukan setelah kunjungan misi yang mewakili lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB (AS, Inggris, Prancis, Rusia, dan China). Dalam kunjungan, mereka menyuarakan dukungan kepada pemerintah Yaman dan mengkritik Houthi, mengutuk serangan mereka terhadap Arab Saudi dan serangan di Marib yang sedang berlangsung.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Departemen Luar Negeri AS telah berjanji akan mengintensifkan “upaya diplomatiknya untuk mengamankan pembebasan staf kami dan mengosongkan kompleks kami, termasuk melalui mitra internasional kami.”
AS memindahkan kedutaannya ke Riyadh pada 2015 ketika awal perang saudara di Yaman.
Anggota Dewan Keamanan secara khusus menyerukan perlindungan misi diplomatik yang telah ditarik sementara, “bersama dengan properti dan arsipnya.”
Dalam sebuah pernyataan, Dewan “mengingat prinsip-prinsip dasar yang diabadikan dalam Konvensi Wina 1961 tentang Hubungan Diplomatik dan Konvensi Wina 1963 tentang Hubungan Konsuler, terutama larangan terhadap intrusi ke dalam properti diplomatik serta tidak dapat diganggugugatnya tempat misi dan kekebalan mereka dari penggeledahan, permintaan, lampiran atau eksekusi.” (T/RI-1/RS2)
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama