New York, MINA – Dewan Keamanan PBB pada Kamis (17/3) memperbarui mandat Misi Politik Khusus PBB (UNAMA) di Afghanistan, yang kini negara tersebut berada di bawah pemerintahan Taliban.
Perpanjangan satu tahun mandat UNAMA di Afghanistan menerima 14 suara dukungan dari 15 anggota badan tersebut. Sementara Rusia abstain.
“Resolusi tersebut mengirimkan pesan yang jelas bahwa dewan ini berdiri teguh di belakang dukungan berkelanjutan PBB kepada rakyat Afghanistan saat mereka menghadapi tantangan dan ketidakpastian yang belum pernah terjadi sebelumnya,” ujar Duta Besar Norwegia untuk PBB Mona Juul seperti dikutip dari Anadolu Agency.
Norwegia memperkenalkan resolusi itu dan Juul mengatakan mandat itu penting tidak hanya menanggapi krisis kemanusiaan dan ekonomi yang segera terjadi di negara yang dilanda perang itu, tetapi juga mendukung tujuan menyeluruh Dewan Keamanan untuk perdamaian dan stabilitas di Afghanistan.
Baca Juga: Negara-Negara Arab Tetapkan Awal Ramadhan, Sabtu 1 Maret
Taliban merebut kembali kekuasaan pada Agustus tahun lalu di tengah penarikan pasukan asing dan runtuhnya pemerintah yang diakui secara internasional.
Pemerintah sementara Taliban belum mendapatkan pengakuan internasional.
Sementara pendanaan internasional sebagian besar masih ditangguhkan, miliaran dolar aset Afghanistan di luar negeri, sebagian besar di Amerika Serikat, juga dibekukan.
Menurut Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan, separuh populasi menghadapi kelaparan akut, lebih dari sembilan juta orang kehilangan tempat tinggal dan jutaan anak putus sekolah. (T/RE1/P2)
Baca Juga: Anies Baswedan Kunjungi Kamp Pengungsian Palestina di Yordania
Mi’raj News Agency (MINA)