
DK PBB" width="300" height="208" /> Sidang DK PBB
Washington, 11 Rabiul Awwal 1437/23 Desember 2015 (MINA) – Dewan Keamanan PBB, Selasa, menuntut semua pihak, terutama pemerintah Suriah, agar segera membuka rute lintas konflik dan perbatasan untuk membiarkan bantuan kemanusiaan penting memasuki negara yang dicabik-cabik perang tersebut.
Dianggap sebagai resolusi pertama di Suriah sejak peningkatan pemberian peran PBB dalam upaya mengakhiri perang yang sudah berlangsung lima tahun itu, anggota Dewan menyepakati dengan suara bulat resolusi yang menyuarakan keprihatinan pada kurangnya kepatuhan, dengan beberapa anggota Dewan sebelumnya menuntut akses kepada rakyat Suriah.
Dalam sebuah pernyataan, para anggota menyuarakan “kemarahan” mereka atas meningkatnya kekerasan dan pembunuhan lebih dari 250.000 orang, termasuk puluhan ribu anak-anak, dan diperbaruinya otorisasi 12 bulan bagi akses kemanusiaan, Mi’raj Islamic News Agency (MINA) mengutip kantor berita Kuwait, Kuna, melaporkan.
Dewan Keamanan meminta “pemerintah Suriah agar secepatnya menanggapi semua permintaan bagi pengiriman lintas-batas yang disampaikan PBB dan mitra pelaksana mereka, dan memberikan pertimbangan positif atas permintaan seperti itu,” dan menyuarakan keprihatinan serius bahwa apa yang disebut Negara Islam di Irak dan Levant (ISIL), Front Al-Nusra dan kelompok terkait dengan Al-Qaeda juga menghalangi akses.
Baca Juga: AS Tingkatkan Serangan terhadap Cabang Al-Qaeda Hurrasud-Din
Resolusi menyusul otorisasi Dewan pada hari Jumat bagi PBB untuk memainkan peran yang lebih besar dalam membawa pihak- pihak yang bertikai melakukan pembicaraan demi dicapainya transisi politik, dengan mendukung jadwal gencatan senjata, konstitusi baru dan pemilihan umum, semuanya di bawah naungan PBB, kata pernyataan itu. (E/R07/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Mesir akan Jadi Tuan Rumah KTT Arab tentang Rekonstruksi Gaza