Bontang, MINA – Masjid selain sebagai sarana ibadah juga harus berfungsi menjadi sarana pendidikan umat. Dengan fungsi ini diharapkan umat dapat lebih memakmurkan masjid.
Urgensi tersebut menjadi salah satu bagian penting yang dibahas dalam kegiatan talkshow yang diselenggarakan Panitia Ramadhan Masjid Baiturrahman, Bontang, Kalimantan Timur pada Sabtu, (11/05).
Acara yang mengangkat tema “Peran Masjid Mendidik Umat” itu mengundang dua narasumber yang didatangkan dari luar Provinsi Kalimantan Timur, yakni Imaam Yakhsyaallah Mansur dari Bogor dan Ustaz Ahmad Rofiqi dari Bandung.
Imaam Yakhsyallah dalam kesempatan tersebut menyebut dua cara memakmurkan masjid. Pertama memakmurkan dengan cara membangun masjid. Kedua dengan cara mengisi masjid untuk kegiatan ibadah dan tarbiyah (pendidikan).
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
“Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, saat membangun Masjid Nabawi di Madinah juga menyediakan fasilitas di berandanya untuk pendidikan ahlusshuffah. Shuffah dengan demikian menjadi lembaga pendidikan pertama yang dibangun dalam Islam,” terang Imaam Yakhsyallah kepada jamaah.
Dari Shuffah tersebut, lanjutnya, lahir tokoh-tokoh sahabat seperti Abu Hurairah, Abdullah bin Mas’ud dan Hudzaifah.
Imaam Yakhsyallah juga mengajak jamaah untuk memakmurkan masjid dengan ramai-ramai menunaikan shalat lima waktu berjamaah.
Sementara itu Ustaz Ahmad Rofiqi menyampaikan keharusan masjid memberikan pelayanan terbaik bagi warga sekitar agar betah dan nyaman menyibukkan diri di masjid. Salah satunya menyediakan fasilitas, seperti wifi dan warung kopi untuk menarik, di antaranya anak-anak muda.
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
“Tidak apa-apa pemuda-pemuda kita sibuk dengan hp dan laptop di masjid main internet. Yang penting mereka betah dulu. Dan itu juga mencegah mereka mengakses konten pornografi sebab mereka tahu sedang berada di area masjid,” terang Ahmad.
Masjid, lanjutnya, dapat menyediakan warung-warung di sekitarnya. Sehingga banyak warga betah berdekatan dengan masjid.
“Asalkan diatur saat waktu shalat, semua pengunjung dan pemilik warung harus berhenti dan menunaikan shalat berjamaah,” jelasnya.
Menurut survey disebutkan, jumlah muslimin yang menunaikan shalat berjamaah di masjid tidak lebih dari 30 persen. Untuk itu, sarannya, masjid harus berlomba-lomba mendatangkan sebanyak mungkin jamaah shalat wajib dengan menyediakan fasilitas menarik dan menyelenggarakan program-program kreatif.
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
Salah satu peserta talkshow sempat juga mengusulkan agar kegiatan penyadaran untuk memakmurkan masjid seperti melalui ceramah dan talkshow sebaiknya diadakan di saat khutbah Jum’at dan shalat tarawih. Sebab di dua waktu tersebut jamaah shalat berlipat banyak.
Kegiatan talkshow menjadi salah satu program acara yang diselenggarakan panitia Ramadhan Masjid Baiturrahman. Panitia juga mengadakan kajian tahsin, bazar, tarawih anak dan bakti sosial selama Ramadhan dan lainnya. (L/RA 02/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia