DMI Ajak Pemuda Muhammadiyah Jaga Demokrasi

Jakarta, MINA – Dewan Masjid Indonesia () mengajak Pemuda Muhammadiyah untuk ikut menjaga demokrasi yang sedang berkembang di Indonesia saat ini.

“Saya sepakat dengan peran yang telah ditunjukan Pemuda Muhammadiyah dengan berada di tengah, karena begitu condong ke kiri atau ke kanan itu politik praktis, kepentingannya kelompok sudah bukan negara lagi,” kata Wakil Ketua Umum DMI Syafruddin saat menerima kunjungan silaturahim Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah, di Jakarta, Selasa (15/1).

Ia mengatakan, setiap orang dan organisasi kemasyarakatan berhak untuk berpolitik dan dijamin kebebasannya oleh negara. Namun, politik yang dijalankan harus berorientasi pada negara.

“Berpolitik boleh-boleh saja tapi harus berorientasi pada kemajuan negara dengan ideologi Pancasila,” ujarnya.

Dia menegaskan, DMI berada di tengah dan mengambil posisi untuk tidak condong kemanapun dalam konstelasi politik yang ada.

“Kami di DMI menonaktifkan beberapa pengurus yang akan maju menjadi Caleg, Karena kami tidak ingin dituding ditunggangi,” tegas Syafruddin.

Ia meminta Pemuda Muhammadiyah mengawal peradaban baru Islam yang sedang terjadi saat ini. “Peran organisasi Islam sangat sentral dalam proses peradaban Islam baru yang terjadi saat ini, untuk itu kita harus ikut berpartisipasi agar Islam semakin dihormati dan berperan positif bagi dunia,” kata Syafruddin.

Berdasarkan fakta sejarah yang ada saat Islam menguasai dua pertiga negara yang ada di dunia, semua kehidupan yang ada dapat berjalan dengan damai.

Menurutnya, program pemberdayaan ekonomi DMI yang digagas oleh remaja masjid. DMI mendorong generasi muda untuk melakukan pemberdayaan ekonomi berbasis masjid.

Mereka para pemuda yang memiliki jiwa entrepreneur tersebut kita kumpulkan dalam ISYEF (Indonesian Islamic Youth Economic Forum).

Saat ini ISYEF telah memiliki kepengurusan di sepuluh provinsi dan terus berkembang untuk melakukan kegiatan ekonomi berbasis masjid.

Pada kesempatan itu, Syafruddin yang juga menjabat Menteri PANRB menjelaskan beberapa program kerja yang telah dijalankan kementeriannya terkait reformasi birokrasi.

“Saat ini kita sedang menjalankan program Indonesia Melayani tujuannya untuk membentuk birokrasi yang bersih, efektif, efisien dan memiliki pelayanan publik berkualitas,” ucapnya.

Kementerian PANRB telah membangun zona integritas pada unit kerja Kementerian dan lembaga. Selain itu juga membuat mal pelayanan publik untuk mempersingkat waktu pelayanan bagi masyarakat. Rencananya tahun ini akan dibangun 19 mal pelayanan publikdi berbagai daerah.

“Dengan beberapa program tersebut, negara bisa melakukan penghematan anggaran hingga mencapai Rp41 trilliun,” ungkap Menteri PANRB.

Ia menjelaskan saat ini pemerintah sedang membangun kualitas sumber daya manusia. Tujuannya agar siap menghadapi tantangan yang ada. “Banyak negara di dunia yang sudah mengakui perkembangan pembangunan kualitas SDM kita sangat baik,” ujar Syafruddin.

Tantangan yang akan dihadapi bangsa Indonesia adalah revolusi industri 4.0 dan Visi Indonesia 2045. “Tentu para pemuda termasuk Pemuda Muhammadiyah harus siap dan jangan salah langkah saat melewati tantangan yang ada agar Indonesia termasuk dalam lima negara berpengaruh pada tahun 2045,” harapnya.

Menurutnya, saat ini Indonesia sudah berada pada rel yang tepat untuk mewujudkan cita-cita tersebut. (R/R03/R01)

Mi’raj News Agency (MINA)