Jakarta, 25 Rajab 1437/3 Mei 2016 (MINA) – Pelenggaraan Konferensi Media Islam Internasional (ICIM) 2016 yang digelar di Jakarta, 25-26 Mei mendatang sangat perlu diapresiasi.
Demikian disampaikan Ketua Bidang Sarana, Hukum dan Waqaf Pimpinan Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (DMI) Muhammad Natsir Zubaidi kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Jakarta, Selasa (3/5).
“Ini tidak saja untuk Solidaritas Palestina, tetapi lebih penting lagi untuk solidaritas dunia Islam, bahwa pendudukan atas wilayah Palestina oleh pihak Israel adalah sebagai penjajahan kepada negara lain,” ujar Natsir.
Karena itu penajajahan harus dihapuskan, begitu bunyi salah satu alinea dalam pembukaan Undang Undang Dasar UUD 1945 konstitusi negara RI. Maka, Konferensi Media Islam harus dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk solidaritas dunia Islam, paparnya.
Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi
Apalagi menurutnya, bulan lalu baru saja diadakan Sidang Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Istanbul yang masih belum mampu mempersatukan dunia Islam. Tampak dari ketidakhadiran Mesir yang masih bersengketa dengan Turki, juga belum akurnya Saudi dengan Iran dan masih berkecamuknya konflik di Suriah.
Natsir berharap agar Konferensi media Islam kali ini di samping mengundang media cetak, televisi dan kantor berita dunia, sebaiknya juga melibatkan media online.
“Sudah saatnya media Islam membantu organisasi masyarakat, Lembaga Islam, perguruan tinggi, untuk merumuskan visi umat Islam dan dunia Islam tahun 2030 seperti yang dipelopori oleh Muhammad bin Salman,” ujar Natsir.
Menteri Pertahanan Saudi Arabia Muhammad bin Salman itu secara cerdas dan berani telah menyusun Visi Saudi 2030 yang ingin agar Saudi tidak lagi tergantung dengan hasil minyak, imbuhnya.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Panitia konferensi menjadwalkan beberapa pembicara internasional, di antaranya Imaam Shamsi Ali (Founder Nusantara Foundation; Amerika Serikat), Dr. Daud Abdullah (Direktur Middle East Monitor; Inggris), Syaikh Ahmad Shoyyan (Pemred Majalah Al-Bayan; Arab Saudi), dan Ahmad Ashaaf (Pemred Kantor Berita Palestina WAFA; Palestina).
Di samping beberapa pembicara dalam negeri dari unsur pejabat pemerintah, ulama, tokoh masyarakat dan aktivis kepalestinaan.
Peserta undangan terdiri dari unsur pimpinan redaksi kantor berita di negara-negara Islam, Duta Besar negara-negara Islam di Jakarta, pakar dan praktisi media massa, organisasi-organisasi wartawan Muslim, pimpinan perguruan tinggi Islam, LSM dan Ormas yang konsen dalam pembelaan Palestina dan kaum Muslimin, serta dosen, mahasiswa dan tokoh masyarakat. (L/P002/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat