Jakarta, 6 Rajab 1437/14 April 2016 (MINA) – Kematian Siyono terduga terorisme oleh oknum Densus 88 adalah contoh tragedi kemanusiaan tindakan kekerasan yang dilakukan atas nama pemerintah.
Ketua Bidang Sarana, Hukum dan Waqaf Pimpinan Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (DMI) Muhammad Natsir Zubaidi mengatakan, kematian Siyono asal Jawa tengah dan Salim Kancil asal (di Jawa Timur) penggusuran di pasar ikan adalah sebuah tragedi kemanusiaan yang memilukan.
“Dilakukan justru oleh pemerintah bukan negara. Sebab negara seharusnya melindungi segenap warga negara dan korbannya adalah masyarakat pribumi,” kata Natsir kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Jakarta, Kamis (14/4) Pagi.
Negara dalam konteks ilmu (trias politica) terdiri dari Eksekutif (pemerintah), Legislatif (Dewan Perwakilan Rakyat) dan Yudikatif (Hakim, Jaksa, Mahkamah Agung), terang Natsir.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Maka menurutnya, sudah seharusnya pemerintah yang memiliki dasar negara Pancasila setiap kebijakan dan tindakan berasaskan norma-norma yang ada.
Kemanusiaan yang adil dan beradab kalau saja ormas yang besar semacam Muhammadiyah, Komnas HAM, Kontras turun maka kasus Siyono akan ditelan oleh bumi.
Menurut Natsir ini adalah sebuah tragedi kemanusiaan kejadian seperti Siyono dan Salim Kancil dan penggusuran yang dilakukan oleh Gebenur DKI adalah lambang kesewenangan yang tidak bisa dibiarkan dinegara yang memiliki dasar negara yang berketuhanan Yang Maha Esa. (L/P002/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat