Jakarta, MINA – Dewan Masjid Indonesia (DMI) mengecam penganiayaan seorang musafir yang ingin istirahat di Masjid Agung Sibolga, Kota Sibolga, Sumatera Utara (Sumut), Jumat (3/11).
Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia (PP DMI) menyampaikan keprihatinan dan kecaman keras atas insiden penganiayaan tersebut.
Peristiwa tragis terjadi, ketika Arjuna Tamaraya (21 tahun) dianiaya oleh lima orang warga di teras masjid hingga meninggal dunia. Para pelaku disebut tidak senang karena korban beristirahat di masjid, padahal tidak ada larangan bagi musafir untuk singgah di rumah Allah tersebut.
Dalam siaran pers yang diterima MINA, Selasa (4/11), PP DMI menegaskan, tindakan kekerasan di tempat ibadah merupakan bentuk pelanggaran moral dan kemanusiaan yang tidak dapat dibenarkan.
Baca Juga: Pesantren Shuffah Al Jamaah Tasikmalaya Gelar Festival Baitul Maqdis
“Telah terjadi tindakan biadab yaitu penyerangan dan pengeroyokan oleh lima orang pemuda terhadap seorang pemuda yang sedang singgah atau musafir,” demikian pernyataan resmi DMI yang ditandatangani oleh Ketua Umum DMI Jusuf Kalla dan Sekretaris Jenderal Rahmat Hidayat.
DMI menilai peristiwa itu bukan hanya tindakan kriminal, tetapi juga telah mencederai kesucian masjid dan berpotensi merusak ukhuwah umat Islam.
“Tindakan kriminal di masjid tersebut, apa pun alasannya, tidak dapat dibenarkan, serta telah menodai kesucian tempat ibadah dan dikhawatirkan merusak sendi-sendi persatuan dan kesatuan umat dan bangsa Indonesia, khususnya di wilayah Sibolga,” lanjut pernyataan itu.
PP DMI juga mendesak aparat penegak hukum untuk bertindak cepat dan tegas menuntaskan kasus tersebut.
Baca Juga: Buku “The Mentor” Sampaikan Pesan Kepemimpinan Sejati Tak Hanya Soal Kuasa
“PP DMI mengecam tindakan kriminal tersebut, meminta pihak berwajib mengusut tuntas kasus tersebut serta menindak tegas para pelaku sesuai hukum yang berlaku,” tegasnya.
DMI mengajak seluruh pengurus masjid di Indonesia untuk memperkuat fungsi masjid sebagai tempat ibadah, dakwah, dan perlindungan bagi siapa pun yang membutuhkan tempat singgah, terutama musafir. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ekonomi Islam Didorong Jadi Pilar Pengentasan Kemiskinan Ekstrem
















Mina Indonesia
Mina Arabic