Jakarta, 20 Dzulhijjah 1435/5 Oktober 2015 (MINA) – Pemerintah Arab Saudi harus membuka pintu seluas-luasnya untuk investigasi independen atas Tragedi Mina pada Kamis (24/9) pagi lalu, dengan melibatkan negara-negara yang mengirimkan jama’ah haji atau anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI).
“Buka pintu untuk investigasi secara independen dengan melibatkan wakil-wakil negara Islam (OKI) sebagai pengirim jama’ah haji ke Makkah (Saudi Arabia), terutama negara-negara yang warganya terkena musibah akibat terinjak-injak dan bertabrakan dalam Tragedi Mina,” kata Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (DMI), KH Masdar Farid Mas’udi yang juga Naib Amirul Haj Indonesia pada musim haji tahun ini.
Menurutnya, perlu ada forum di mana pemerintah Arab Saudi sebagai penyedia jasa (penyelenggara) ibadah haji dapat duduk bersama dan berdialog dengan negara-negara Islam yang mengirimkan jama’ah haji ke Mekah, kata Kyai Masdar saat diwawancarai di Kantor PP DMI, Jakarta, Ahad, demikian keterangan pers DMI.
”Hal ini penting agar posisi bargaining (tawar) negara-negara konsumen (pengirim jama’ah haji) setara dengan posisi negara penyedia jasa (produsen),” papar Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Sebagai penyedia jasa ibadah haji, lanjutnya, pemerintah Arab Saudi harus transparan dan memberikan pertanggungjawaban yang clear (jelas) kepada ummat terkait Tragedi Mina.
“Jangan sampai musibah ini menjadi tidak jelas pertanggungjawabannya dan terulang kembali di masa depan,” harap Kiai Masdar yang juga anggota Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) ini.
Investigasi independen ini, ungkapnya, bukan masalah percaya atau tidak percaya (ummat Islam) dengan pemerintah Arab Saudi, melainkan sudah lazim dianut masyarakat internasional. Logikanya, kita (ummat Islam) mencari pertanggungjawaban sekaligus menjaga agar tragedi ini tak terulang kembali. (P002/P2)
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat