SESAT.png" alt="" width="670" height="335" />
رَبَّنَا لَا تُزِغۡ قُلُوبَنَا بَعۡدَ إِذۡ هَدَيۡتَنَا وَهَبۡ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحۡمَةًۚ إِنَّكَ أَنتَ ٱلۡوَهَّابُ
Baca Juga: Wawancara Eksklusif Prof El-Awaisi: Ilmu, Kunci Pembebasan Masjid Al-Aqsa
رَبَّنَآ إِنَّكَ جَامِعُ ٱلنَّاسِ لِيَوۡمٍ۬ لَّا رَيۡبَ فِيهِۚ
Artinya, “Ya Rabb kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau, karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia). Ya Rabb kami, sesungguhnya Engkau mengumpulkan manusia untuk (menerima pembalasan pada) hari yang tak ada keraguan padanya.” (QS. Ali Imran [3] ayat 8-9).
Doa di atas dimaksudkan sebagai penangkal terhadap dorongan untuk menyimpang dari tuntunan Allah yang telah difirmankan dalam kitab-Nya.
Betapa banyak orang-orang yang membaca kitab Allah, tapi tidak bermaksud mencari keridaan Allah dan menjadi hamba-Nya yang semakin taat, tetapi justeru mencari celah-celah untuk membenarkan tuntutan hawa nafsunya. Agar tidak terjadi hal semacam itu, kita memohon kepada Allah agar hati kita tidak dijadikan ragu-ragu atau cenderung pada kesesatan setelah mengetahui dan menyadari kebenaran yang ada dalam kitab-kita Allah.
Baca Juga: Amalan Sunnah pada Hari Jumat
Doa ini juga dimaksudkan agar kita dijauhkan dari jalan yang sesat oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, sehingga kelak di akherat tidak celaka dan sengsara.
Doa di atas bisa dibaca setiap kali kita tergoda untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang sesat atau memperoleh bisikan, atau menerima keterangan-keterangan yang meragukan dan membingungkan.
Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu ‘anha pernah mengatakan bahwa untuk menjauhkan diri dari godaan halus yang dapat membelokkan hati dari kebenaran, Rasulullah Shallalllahu ‘Alaihi Wasallam membaca doa sebagai berikut:
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ وَ عَلَى طَاعَتِكَ
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-8] Mengajak Kepada Kalimat Syahadat
Artinya, “Wahai yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu dan di atas ketaatan kepada-Mu.” (HR. At Tirmidzi No.2066)
Pada hadits doa tersebut, dengan jelas Rasulullah Shallalllahu ‘Alaihi Wasallam menggambarkan bahwa hanya dengan pertolongan Allah manusia bisa hidup di jalan yang lurus. (RH/P1))
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Tertib dan Terpimpin