DALAM kehidupan ini, manusia tidak akan pernah terlepas dari kebutuhan kepada Allah. Setiap helaan napas, setiap langkah, dan setiap harapan menggantung pada kehendak-Nya. Doa menjadi tali penghubung antara hamba dan Rabb-nya, sebagai bentuk kepasrahan, pengakuan akan kelemahan, dan permohonan akan rahmat-Nya.
Dalam Al-Qur’an dan Sunnah, terdapat doa-doa mustajab yang telah dibaca oleh para nabi, rasul, dan diajarkan langsung oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, yang jika dibaca dengan hati yang khusyuk dan penuh keimanan, niscaya Allah akan mengabulkannya. Berikut ini penjabaran doa-doa tersebut disertai dalilnya dan makna mendalam di baliknya.
Pertama, Doa Nabi Yunus dalam kesulitan
لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
“Lā ilāha illā anta subḥānaka innī kuntu minazh-zhālimīn.” (Qs. Al-Anbiya: 87)
Baca Juga: Tausiyah Pernikahan, Keluarga Sakinah Cermin Kehidupan Berjamaah
Doa ini merupakan pengakuan total atas kelemahan dan dosa diri. Dibaca oleh Nabi Yunus saat berada dalam kegelapan perut ikan, laut, dan malam. Doa ini sangat relevan bagi siapa pun yang tengah dirundung masalah, karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda bahwa siapa yang membacanya, maka doanya tidak akan tertolak (HR. Tirmidzi no. 3505).
Kedua, Doa Nabi Musa memohon kelancaran urusan
رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِّن لِّسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي
(Qs. Thaha: 25–28)
Doa ini sangat dianjurkan saat kita merasa cemas, gugup, atau menghadapi tugas berat. Nabi Musa mengajarkannya saat akan menyampaikan dakwah kepada Fir’aun. Doa ini juga sangat cocok dibaca oleh para pendidik, da’i, pelajar, dan siapa pun yang ingin menyampaikan kebenaran dengan lancar.
Baca Juga: The Power of Ikhlas
Ketiga, Doa memohon kebaikan dunia dan akhirat
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
(Qs. Al-Baqarah: 201)
Doa ini mencakup segala kebutuhan manusia: kesehatan, rezeki, ilmu, keturunan, hingga keselamatan akhirat. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menjadikan doa ini sebagai doa favorit saat sujud dan thawaf. Ia menunjukkan pentingnya hidup seimbang antara dunia dan akhirat.
Keempat, Doa Nabi Ibrahim untuk keturunan
Baca Juga: Perut adalah Sumber Penyakit: Penjelasan Hadis dan Fakta Medis
رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ
(Qs. Ash-Shaffat: 100)
Ketika Nabi Ibrahim telah lanjut usia dan belum punya anak, ia tetap berserah diri dan berdoa. Allah menjawabnya dengan memberikan anak yang sabar (Ismail). Doa ini menjadi contoh bahwa tidak ada keterlambatan dalam harapan bila disandarkan pada Allah.
Kelima, Doa mendirikan shalat dan keturunan yang taat
رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلَاةِ وَمِن ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ
(Qs. Ibrahim: 40)
Baca Juga: Hidup Sekali, Jangan Salah Tujuan: Dunia Bukan Segalanya
Shalat adalah tiang agama. Nabi Ibrahim tidak hanya meminta agar dirinya taat, tapi juga keturunannya. Doa ini patut dibaca oleh orang tua yang ingin anak-anaknya mencintai ibadah.
Keenam, Doa meminta ampunan untuk diri dan orang tua
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ
(Qs. Ibrahim: 41)
Ini adalah doa agung yang mencakup banyak hal: pengakuan dosa, permohonan rahmat untuk orang tua, dan perhatian kepada seluruh kaum beriman. Ia adalah bentuk cinta dan kepedulian sosial dalam ibadah.
Baca Juga: Kerasnya Hati Orang Yahudi
Ketujuh, Doa Nabi Sulaiman memohon kekuasaan
رَبِّ هَبْ لِي مُلْكًا لَّا يَنبَغِي لِأَحَدٍ مِّن بَعْدِي ۖ إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ
(Qs. Shad: 35)
Doa ini menunjukkan bahwa kekayaan dan kekuasaan boleh diminta, asal diniatkan untuk kebaikan dan berada di jalan yang benar. Sulaiman bukan meminta karena ambisi pribadi, tapi untuk menegakkan kebenaran.
Kedelapan, Doa Nabi Adam dan Hawa saat bertaubat
Baca Juga: 10 Karakter Seorang Mujahid Sejati dalam Islam
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
(Qs. Al-A’raf: 23)
Ini adalah doa taubat pertama dalam sejarah manusia. Ia menjadi contoh bagi semua manusia untuk kembali kepada Allah dengan pengakuan dosa, rendah hati, dan harapan pengampunan.
Kesembilan, Doa Nabi Zakariya untuk anak:
رَبِّ لَا تَذَرْنِي فَرْدًا وَأَنتَ خَيْرُ الْوَارِثِينَ
(Qs. Al-Anbiya: 89)
Baca Juga: Khutbah Idul Fitri Puitis: Melanjutkan Ibadah, Melestarikan Sunnah
Doa ini penuh kelembutan, kepasrahan, dan harapan. Meski Nabi Zakariya sudah tua, ia tetap yakin bahwa Allah Maha Kuasa. Ini doa bagi yang lama menantikan keturunan dengan sabar.
Kesepuluh, Doa memohon ilmu
رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا
(Qs. Thaha: 114)
Allah perintahkan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam untuk memintanya. Ilmu adalah cahaya hidup, jalan menuju taqwa, dan pembeda antara kebenaran dan kebatilan. Ini doa yang seharusnya rutin kita baca setiap hari.
Baca Juga: Makna Sejati Idul Fitri: Kembali ke Fitrah dengan Hati yang Suci
Kesebelas, Doa menghadapi ketakutan
حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
(Qs. Ali Imran: 173)
Ketika kaum Muslim menghadapi ancaman besar, mereka membaca doa ini dan Allah menurunkan ketenangan kepada mereka. Ini doa keberanian, keteguhan, dan tawakal sejati.
Keduabelas, Doa Rasulullah saat sedih
Baca Juga: Al-Jama’ah: Pilar Kebangkitan Umat Islam
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ
(HR. Bukhari)
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam sendiri berdoa agar terhindar dari kesedihan dan kekhawatiran. Ini menunjukkan bahwa stres adalah bagian dari kehidupan, dan doa adalah solusinya.
Ketigabelas, Doa minta petunjuk dan keteguhan
اللَّهُمَّ اهْدِنِي وَسَدِّدْنِي
(HR. Muslim)
Baca Juga: Sejarah Yahudi adalah Sejarah Kekalahan
Doa ini diajarkan kepada sahabat oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Ia mencakup dua hal pokok: hidayah dan istiqamah dalam menjalani hidup.
Keempatbelas, Doa permintaan surga dan perlindungan dari neraka
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ النَّارِ
(HR. Abu Dawud)
Permohonan ini ringkas tapi mencakup akhir perjalanan hidup. Jika kita setiap hari membaca doa ini dengan sungguh-sungguh, Allah akan mudahkan jalan menuju surga.
Kelimabelas, Sayyidul Istighfar – Doa taubat terbaik
اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ…
(HR. Bukhari no. 6306)
Disebut sebagai “pemimpin dari semua doa istighfar”. Barangsiapa membacanya di pagi hari dan meninggal pada hari itu, maka ia mati dalam keadaan husnul khatimah. Doa ini mencerminkan pengakuan penuh atas dosa, pengharapan, dan penyerahan diri total.
Doa-doa ini bukan sekadar rangkaian kata. Ia adalah pancaran iman, cermin keikhlasan, dan tanda ketergantungan hamba kepada Rabb-nya. Saat hati resah, sempit, atau penuh harap, doa menjadi pelipur lara yang menentramkan jiwa.
Mari kita biasakan membacanya, menghafalnya, dan menghayatinya dalam setiap momen kehidupan. Sebab, doa adalah senjata terkuat seorang mukmin, yang mampu mengubah takdir dan membuka pintu-pintu rahmat Allah yang tak terhingga.[]
Mi’raj News Agency (MINA)