Doa Setelah Wudhu Hapuskan Dosa-Dosa

Oleh : Ust. Ali Farkhan Tsani, Da’i Lembaga Bimbingan Ibadah dan Penyuluhan Islam (LBIPI) Ponpes Al-Fatah Cileungsi, Bogor, Jabar

Berwudhu merupakan salah satu dari syarat sah shalat. Karena itu, tanpa berwudhu, tidak sah shalat kita. Maka, menjadi kewajiban kita masing-masing untuk terus meningkatkan kualitas wudhu kita sesuai Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.

Dari wudhu pula bisa menjadi sarana terhapusnya dosa-dosa yang dilakukan anggota badan kita.

Ketika membasuh tangan, terhapuslah dosa-dosa kita bersama tetesan air yang mengalir dari tangan hingga jatuh ke bumi. Demikian pula ketika membasuh muka dengan rata dan sesuai, maka terhapuslan dosa-dosa yang dilakukan oleh mata kita dan wajah kita.

Demikian seterusnya dosa-dosa kita akan terhapus seiring dengan tetesan air yang menetes dari mulut kita, hidung kita, telinga kita, kepala kita, hingga kaki kita.

Maka, rasakanlah, nikmatilah setiap basuhan dan sapuan air yang membasahi anggota badan kita.

Dalam hal ini, betapa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :

إِذَا تَوَضَّأَ الْعَبْدُ الْمُسْلِمُ  أَوِ الْمُؤْمِنُ  فَغَسَلَ وَجْهَهُ خَرَجَ مِنْ وَجْهِهِ كُلُّ خَطِيْئَةٍ نَظَرَ إِلَيْهَا بِعَيْنَيْهِ مَعَ الْمَاءِ – أَوْ مَعَ آخِرِ قَطْرِ الْمَاءِ – فَإِذَا غَسَلَ يَدَيْهِ خَرَجَ مِنْ يَدَيْهِ كُلُّ خَطِيْئَةٍ كَانَ بَطَشَتْهَا يَدَاهُ مَعَ الْمَاءِ – أَوْ مَعَ آخِرِ قَطْرِ الْمَاءِ – فَإِذَا غَسَلَ رِجْلَيْهِ خَرَجَتْ كُلُّ خَطِيْئَةٍ مَشَتْهَا رِجْلاَهُ مَعَ الْمَاءِ – أَوْ مَعَ آخِرِ قَطْرِ الْمَاءِ – حَتَّى يَخْرُجَ نَقِيًّا مِنَ الذُّنُوْبِ

Artinya : “Apabila seorang Muslim atau Mukmin berwudhu, lalu membasuh wajahnya, maka setiap kesalahan yang dilihat oleh kedua matanya akan keluar bersama dengan turunnya air wudhu, atau bersama akhir dari tetesan air. Apabila dia membasuh kedua tangannya, maka seluruh kesalahan kedua tangannya yang digunakan memukul akan keluar bersama dengan turunnya air wudhu, atau bersama akhir dari tetesan air. Apabila dia membasuh kedua kakinya, maka setiap kesalahan perjalanan kedua kakinya akan keluar bersama dengan turunnya air wudhu, atau bersama akhir dari tetesan air, hingga dia keluar dalam keadaan bersih dari dosa-doa.” (HR Muslim dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu).

Apalagi kemudian membaca doa setelah wudhu, sebagaimana dicontohkan oleh Shallallahu ‘Alaihi Wasallam :

مَنْ تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ ثُمَّ قَالَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِى مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِى مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ فُتِحَتْ لَهُ ثَمَانِيَةُ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ يَدْخُلُ مِنْ أَيِّهَا شَاءَ

Artinya : “Barangsiapa yang berwudhu dengan memperbagus wudhunya, lalu ia mengucapkan ‘Aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang benar kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku hamba yang bertaubat dan jadikanlah aku sebagai orang yang bersuci)’. Maka dibukakan baginya delapan pintu, ia akan masuk melalui pintu mana saja yang ia mau.” (HR At-Tirmidzi ari ‘Umar bin Khaththab Radhiyallahu ‘Anhu).

Ada juga lafadz doa setelah wudhu lainnya :

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

Artinya: “Mahasuci Engkau Ya Allah dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Engkau, aku memohon ampunan kepada-Mu dan aku bertaubat kepada-Mu).” (HR An-Nasa’i).

Karena itu, marilah kita sempatkan membaca doa setelah wudhu tersebut.

Semoga Allah Ta’ala berkenan mengabulkan permohonan kita. Aamiin. (A/RS2/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)