Dompet Dhuafa-Laznas Chevron Adakan Kerjasama Pelatihan Pijat Tuna Netra

 

(Foto: )

Tangerang Selatan, 17 Sya’ban 1438/14 Mei 2017 (MINA) – Sebanyak 30 penyandang tuna netra mengikuti pelatihan teknik pijat ‘Program Pemberdayaan Wujudkan Kemandirian: Pelatihan Pijat Penyandang Tuna Netra’ di aula Yayasan Raudlatul Makfufin Tangerang Selatan, Banten, Jum’at (12/5) sampai Ahad (14/5).

Pelatihan tersebut diselenggarakan atas kerjasama Laznas karyawan perusahaan migas Chevron asal Amerika Serikat dengan Dompet Dhuafa.

Selama tiga hari para peserta diberikan teknik-teknik dasar memijat sport massage dari mulai kaki,  badan, tangan,  hingga kepala.

“Dipilihnya sport massage karena teknik ini yang paling banyak dibutuhkan masyarakat serta lebih mudah dipahami dan dipraktekan oleh para penyandang tuna netra. Bukan hanya sekedar pelatihan saja para peserta juga diberikan bantuan fasilitas pendukung pijat seperti ranjang pijat, cream masaage, dan lainya,” Ketua laznas chevron, Dennis, dalam keterangan pers yang diterima MINA.

Baca Juga:  Indonesia Lolos Final Uber Cup 2024

Sebelum penyerahan ranjang pijat, Dennis menjelaskan, Laznas Cevron adalah lembaga zakat nasional Chevron,yang menyaurkan zakat murni dari pegawai Chevron yang disalurkan ke kami.

“Kami punya dua program untuk yang sifatnya konsumtif dan produktif. Adapun program pelatihan pijat ini kita masukan ke kategori produktif, kita harapkan ke depannya skill yang didapat dari pelatihan ini berguna untuk kehidupan para peserta. Ke depannya kita harapkan akan ada kerjasama lanjutan dengan Dompet Dhuafa untuk meningkatkan taraf hidup para tunanetra,” ujarnya.

Senada dengan hal itu, Manager Resource Mobilitation Dompet Dhuafa, Sulis Istiqomah mengatakan, ini merupakan kerjasama kita yang  kesekian kalinya dengan LAZ Chevron. Kita sangat berharap keterampilan yang didapat dari program ini dapat diaplikasikan di kehidupan sehari-hari dan menjadi pemijat-pemijat profesional sehingga bisa dipergunakan untuk mencari nafkah.

Baca Juga:  Kontingen MTQ Kota Bogor Dapat Anggaran Kadeudeuh

Sementara Ketua Yayasan Raudlatul Makfufin, Budi Santoso mengaku senang mendapatkan teknik pelatihan pijat sports massage dan sangat mengapresiasi juga berterimakasih atas terselenggaranya pelatihan ini.

Budi berharap dengan pelatihan ini bisa meningkatkan kemampuan para tuna netra yang selama ini belum mengetahui tentang dunia pijat memijat apalagi peserta diberikan perlengkapan dan peralatan pijat agar mereka bisa mandiri dan diberikan pembinaan selama enam bulan ke depan.

“Mereka memang belum punya skill pijat karena sebagian besar berprofesi mereka adalah sebagai tukang kerupuk,” tutup Budi. (L/R09/P1)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Risma Tri Utami

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.