Dompet Dhuafa Membidik Potensi Ziswaf Pada 2017

Lembaga Kemanusiaan (Foto: MINA)

Jakarta, 28 Rabiul Akhir 1438/27 Januari 2017 (MINA) – Lembaga Kemanusiaan Dompet Dhuafa membidik perkembangan penghimpunan Zakat, Infak, Sedekah, dan Wakaf () pada tahun 2017 ini.

Ketua Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa Republika, Ismail A. Said mengatakan, target dicanangkan guna mengoptimalkan dana filantropi Islam ini sebagai instrumen menyejahterakan umat, kata Ismail saat sambutan acara “Public Expose 2017 Dompet Dhuafa Laporan Kinerja 2016  dan Program Terobosan 2017” di Jakarta, Kamis (26/1).

”Pihaknya juga akan terus mengembangkan model di tahun 2017. Diharapkan melalui pengelolaan wakaf yang produktif dapat semakin optimal menebar manfaat khususnya bagi kaum dhuafa,” kata Ismail dalam keterengan Pers diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ismail menambahkan disamping sebagai salah satu aspek ajaran Islam yang berdimensi spiritual, wakaf juga merupakan poin penting mewujudkan kesejahteraaan ekonomi umat. Inilah dimensi sosial dari wakaf.

Dia juga mengatakan, tantangannya adalah bagaimana mempertahankan praktik wakaf serta mengembangkannya agar lebih bermanfaaat untuk masyarakat. Salah satunya adalah mengubah aset wakaf dari tidak produktif menjadi produktif.

Rumah Sakit AKA Medika Sribhawono di Kabupaten Lampung Timur, Lampung menjadi salah satu model wakaf produktif. Rumah sakit yang baru diresmikan pada Sabtu (21/1), dan ini diharapkan selain sebagai sarana pelayanan kesehatan mayarakat, juga menjadi alat pendorong kesejahteraan masyarakat sekitar.

Rumah sakit AKA Medika Sribhawono merupakan RS wakaf yang berorientasi peningkatan layanan kesehatan masyarakat kurang mampu untuk masyarakat di Lampung Timur dan sekitarnya.

“Dikelola professional oleh Dompet Dhuafa melalui dana zakat, infak, sedekah, dan wakaf masyarakat agar memberi dampak bagi banyak orang,” jelas Ismail.

Lebih lanjut Ismail mencontohkan, model pengembangan wakaf produktif, yakni Perguruan Islam Al-Syukro. Lembaga yang berlokasi di Ciputat, Tangerang Selatan ini terdiri dari tiga jenjang pendidikan mulai dari TK, SD, hingga SMP.

Melalui lembaga tersebut, Dompet Dhuafa diharapkan dapat mencetak siswa berkualitas dengan pengelolaan manajemen yang andal, mandiri finansial, dan mampu mengembangkan fasilitas pendidikan yang telah ada.

Selain Perguruan Islam Al-Syukro, model pengembangan wakaf produktif Dompet Dhuafa antara lain beberapa rumah toko (ruko) dan food court di Bekasi, kontrakan di wilayah Ciledug, Tangerang serta pusat pertemuan dan pelatihan di Gedung Wardah, Karawaci, Tangerang.

Seluruh bisnis sosial tersebut dikelola Dompet Dhuafa sebagaimana usaha pada umumnya. Upaya ini berorientasi pada pengelolaan yang efektif dan efisien, serta mampu menghasilkan surplus seoptimal mungkin.

“Dengan begitu, ikhtiar membangun umat, mengangkat harkat dan martabat kaum dhuafa menjadi lebih maksimal lantaran transparan dan akuntabel selain ditopang sumber pendanaan yang terus berkembang, melalui wakaf produktif termasuk penguatan di bidang pendidikan,” jelas Ismail. (L/R03/RS3)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.