Washington DC, MINA – Donald Trump resmi menjabat sebagai presiden ke-47 Amerika Serikat (AS) setelah dilantik di Gedung Capitol, Washington DC, Senin (21/1) siang hari waktu setempat.
“Saya bersumpah (atau menegaskan) dengan sungguh-sungguh bahwa saya akan menjalankan Jabatan Presiden Amerika Serikat dengan setia, dan akan, dengan kemampuan terbaik saya, menjaga, melindungi, dan membela Konstitusi Amerika Serikat,” kata Trump dalam sumpahnya
Dalam siaran langsung Aljazeera, Trump menggunakan pidato pelantikannya untuk mengulangi keluhannya terhadap lawan-lawan politiknya, dengan mengatakan bahwa ia akan “membebaskan” negara ini dari “kemapanan yang radikal dan korup”.
Pidatonya juga memberikan pratinjau tentang serangkaian tindakan eksekutif yang akan diambilnya dalam beberapa hari ke depan, termasuk mendeklarasikan keadaan darurat di perbatasan selatan dengan Meksiko.
Baca Juga: Tiongkok Harapkan Gencatan Senjata Permanen di Gaza
Trump, presiden AS pertama yang didakwa atas tuduhan kriminal, juga mengecam “senjata” sistem peradilan, meskipun ia sendiri telah mengancam akan memenjarakan lawan-lawan politiknya.
Pidatonya juga mengundang reaksi internasional, karena Trump mengumumkan sekali lagi bahwa AS “mengambil kembali” Terusan Panama, yang merupakan bagian dari wilayah Panama. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ribuan Warga AS Gelar Aksi Demo Jelang Pelantikan Trump