Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

DONALD TRUMP SERUKAN PENGHENTIAN MUSLIM MASUK AS

Rudi Hendrik - Selasa, 8 Desember 2015 - 16:04 WIB

Selasa, 8 Desember 2015 - 16:04 WIB

298 Views

Bakal calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump. (Foto: Tom Pennington/Getty Images)
Bakal calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, <a href=

Donald Trump. (Foto: Tom Pennington/Getty Images)" width="550" height="355" /> Bakal calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump. (Foto: Tom Pennington/Getty Images)

New York, 26 Safar 1437/8 Desember 2015 (MINA) – Bakal calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik, Donald Trump telah menyerukan secara tegas mengenai penghentian umat Islam memasuki Amerika.

“Sampai kita dapat menentukan dan memahami masalah ini dan ancaman berbahaya itu, negara kita tidak bisa menjadi korban serangan mengerikan oleh orang-orang yang percaya hanya pada jihad,” seru Trump dalam pidatonya. Al Jazeera memberitakannya yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Dalam pidatonya, Trump semakin “ganas” dalam seruannya, termasuk menargetkan Muslim Amerika, terlebih setelah terjadinya serangan mematikan di Paris dan penembakan pekan lalu di California, yang menewaskan 14 orang dan melukai 21 lainnya. Tidak hanya melalui pidatonya, Trump juga mengutarakan seruannya melalui akun Twitter yang isinya menyebutkan, ia hanya membuat kebijakan dengan menghimbau warga Amerika agar waspada terhadap modus kebencian yang datang ke negara itu. Pernyataan Trump menuai kecaman di Twitter.

“@realdonaldtrump menghapus semua keraguan: ia berjalan untuk menjadi Presiden sebagai demagog fasis,” kata calon presiden Partai Demokrat Martin O’Malley.

Baca Juga: USAID Ditutup, Ribuan Karwanan di PHK

Organisasi Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) mengatakan, “Kami masuk ke ranah fasis sekarang.” (T/M03/P001)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Netanyahu: Pasukan AS Tidak Diperlukan di Gaza

Rekomendasi untuk Anda

MINA Millenia
Palestina
Palestina
Internasional