Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Doni Koesoema: Semua Guru Harus Ajarkan Pendidikan Karakter disetiap Mapel

Hasanatun Aliyah - Senin, 1 Mei 2017 - 22:23 WIB

Senin, 1 Mei 2017 - 22:23 WIB

295 Views

SEGI-300x169.jpg" alt="" width="300" height="169" />Jakarta, 4 Sya’ban 1438/ 1 Mei 2017 (MINA) – Dewan Pengawas Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Doni Koesoema mengatakan, penguatan karakter dalam pendidikan harus diajarkan oleh semua guru di setiap mata pelajaran (mapel) yang diajarkan.

“Karakter pendidikan itu tidak hanya menjadi tanggung jawab satu guru, seperti guru agama atau PKN, tapi menjadi tanggung jawab semua guru, mau guru matematika, IPA itu juga harus memasukkan pendidikan karakter di dalamnya,” katanya dalam sebuah diskusi publik menyambut Hari Pendidikan Nasional, Senin 1/5 di Jakarta.

Menurutnya, karakter harus menjadi poros dan roh dalam mengelalo pendidikan nasional untuk meningkatkan kualitas pendidikan

“Untuk itu perlu komitmen dan konsisten melalui regulasi yg mendukung peningkatan kualitas pemelajaran perintah melalui regulasi yang mendukung peningkatan kualitas pemelajaran di kelas, mengebangkan budaya sekolah sebagai komunitas moral pemelajar dan membangun kolaborasi dengan masyarakat secara fair dan adil dalam peningkatan kualitas pendidikan.”

Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan 

Ia mengemukakan, filsafat pendidikan Ki Hadjar Dewantara melalui empat dimensi pengolahan hidup, olah rasa, olah pikir, olah hati, dan olah raga, harus dikembalikan dalam setiap kinerja pendidikan.

Diskusi publik ini digelar dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang digelar oleh SEGI Jakarta dan Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), dengan tema “Refleksi Revolusi Mental di Pendidikan Dalam Penguatan Karakter Guru dan Siswa“ di Kantor Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), Jakarta Selatan.

Menurut FSGI dalam memperingati Hardiknas Tahun 2017, ada dua hal terkait dengan karakter yang menjadi catatan yaitu; kekerasan dalam pendidikan yang semakin masif dan mengerikan, dan berkurangnya sikap toleran dalam menerima keberagaman dan menurunnya nilai-nilai kebangsaan di sekolah.

Adapun pembicara dalam acara tersebut, Doni Koesoema Dewan Pengawas FSGI, Itje Chodijah Anggota Dewan Pendidikan, Asrul Raman pengurus SEGI Bima, Hari Prasetyo Pengurus SEGI Jakarta.(L/R10/P1)

Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

 

Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru

Rekomendasi untuk Anda

Pendidikan dan IPTEK