Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Doni Monardo Tinjau Pengungsian dan Penanganan Erupsi Gunung Ili Lewotolok

Rendi Setiawan - Rabu, 2 Desember 2020 - 11:53 WIB

Rabu, 2 Desember 2020 - 11:53 WIB

3 Views

Kupang, MINA – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Lembata di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kunjungan Doni untuk meninjau pengungsian dan memberikan dukungan penanganan kepada masyarakat serta pemerintah daerah setempat dalam menghadapi erupsi Gunungapi Ili Lewotolok.

Doni berangkat dari Jakarta pada Selasa (1/12) pukul 20.00 WIB dan tiba di Kupang, NTT pukul 24.00 WITA. Setibanya di Kupang, Doni beserta rombongan disambut oleh Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi.

Dari Kupang, Doni dijadwalkan untuk melanjutkan kunjungan kerja menuju posko penanganan darurat dan pengungsian di Kabupaten Lembata menggunakan helikopter BNPB pada Rabu (2/12).

Baca Juga: Menko Budi Gunawan: Pemain Judol di Indonesia 8,8 Juta Orang, Mayoritas Ekonomi Bawah

“Pelayanan publik yang baik adalah ketika negara hadir dan pemerintah beserta pejabatnya mampu melindungi jiwa masyarakat. Salus Populi Suprema Lex, keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi,” kata Doni dalam keterangannya sesampainya di Kupang.

Selain untuk mengunjungi pengungsian, Kepala BNPB itu akan memberikan dukungan penanganan erupsi Gunungapi Ili Lewotolok berupa 5 unit tenda pengungsi, 2 flexible tank, 2.000 paket family kit, 200 sandang, 500 perlengkapan bayi, 1.200 paket tambahan gizi, 1.200 paket lauk pauk, 1.200 makanan siap saji, 200ribu masker kain, 4.000 matras dan 5.500 lembar selimut.

Adapun sebagian paket bantuan tersebut dibawa langsung dari gudang logistik BNPB menggunakan pesawat yang ditumpangi Kepala BNPB beserta rombongan pada saat keberangkatan.

Selanjutnya, bantuan yang lain dikirimkan pada hari berikutnya menggunakan pesawat menuju Kupang dan dilanjutkan melalui jalur darat serta penyeberangan laut.

Baca Juga: Hingga November 2024, Angka PHK di Jakarta Tembus 14.501 orang.

Sebelumnya, Gunungapi Ili Lewotolok dilaporkan bererupsi pada Ahad (29/11) pada pukul 09.45 WITA dengan kolom abu teramati hingga kurang lebih 4.000 meter dari puncak gunung.

Dengan adanya peningkatan aktivitas gunungapi tersebut, maka Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Gunungapi (PVMBG) menetapkan status Gunung Ili Lewotolok menjadi Level III atau ‘Siaga’.

Atas peristiwa tersebut sebanyak 5.830 jiwa telah dievakuasi ke 20 titik pengungsian.

Adapun lokasi pengungsian warga tersebut meliputi Kantor Bupati Lama sebanyak 576 jiwa, Parak Walang 456 jiwa, Aula Kelurahan Lewoleba Tengah 279 jiwa, Desa Tapolangu 287 jiwa, Aula Kopdit Ankara 169 jiwa, SMPN I Nubatukan 160 jiwa, Pasar Lamahora 112 jiwa, SDI Lewoleba 82, Aula Kelurahan Lewoleba Timur 65, Aula Selandoro 50 dan BKD PSDM 46 jiwa.

Baca Juga: Menag: Guru Adalah Obor Penyinar Kegelapan

Selanjutnya, pengungsian juga dilakukan di beberapa rumah warga yang tersebar di beberapa desa, seperti Lewoleba Timur 1.042 jiwa, Selandoro 1.015, Lewoleba Selatan 467, Lewoleba 347, Lewoleba Barat 286, Lewoleba Tengah 286 dan Lewoleba Utara 105. (L/R2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: AWG Gelar Dauroh Akbar Internasional Baitul Maqdis di Masjid Terbesar Lampung

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Dunia Islam
Indonesia
Dunia Islam
Indonesia