Jakarta, MINA – Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid menyatakan, pemberdayaan Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadi salah satu fokus utama Kadin.
Menurutnya, UMKM perlu terus diberdayakan karena merupakan fondasi dan basis perekonomian nasional. Ketika Indonesia dilanda pandemi Covid-19, UMKM terbukti mampu menopang perekonomian kita.
“Upaya ini dilakukan melalui berbagai cara, seperti pelatihan, pendampingan, pembukaan akses modal, maupun akses pasar. Selain itu, pemanfaatan teknologi digital menjadi perhatian utama. Dengan begitu, diharapkan UMKM bisa meningkatkan kapasitasnya dan memperluas pasar,” ujar dalam keterangan resminya dikutip MINA, Senin (1/7).
UMKM berkontribusi sebesar 61 persen terhadap PDB Indonesia dan menyerap 97 persen dari total tenaga kerja.
Baca Juga: Passion
Komitmen ini ditunjukkan Kadin setidaknya sejak 2022 melalui Gerakan Kewirausahaan Nasional yang diadaptasi dalam program WikiWirausaha dan WikiExport.
WikiWirausaha ialah platform sebagai direktori bagi stakeholder mulai dari pelaku UMKM, perusahaan besar, pemerintah, dan pemangku kepentingan lain untuk berkoneksi dan mendukung UMKM naik kelas dengan membagikan informasi seputar akses pasar, akses keuangan, dan pengetahuan.
Melalui wikiwirausaha.id, pelaku UMKM yang tergabung akan mendapatkan pendidikan dan pelatihan hingga akses permodalan sekaligus membangun jejaring.
Hingga saat ini, tercatat lebih dari 600 UMKM yang telah mendapatkan pelatihan melalui platform wikiwirausaha.id.
Baca Juga: Tebar Tuai
Adapun WikiExport merupakan inisiatif yang dikembangkan sejak Oktober 2022 bersamaan dengan Gerakan Kemitraan Inklusif. Inisiatif kolaboratif ini merupakan upaya pembinaan dan peningkatan kapasitas UMKM termasuk dalam membuka askes pasar global.
Saat ini, ada lebih dari 200 UMKM yang sudah mendapatkan pendidikan dan pelatihan ekspor bersertifikat melalui platform wikiexport.JP (wiki learn) dan wiki Do yang telah siap melakukan business matching dengan potential buyer maupun mitra luar negeri.
Kadin Dampingi Sembilan Pelaku UMKM
Dari jumlah tersebut, pada tahun lalu Kadin mendampingi sembilan UMKM untuk melakukan business matching di Tokyo, Jepang. Mereka ialah Pipiltin Cocoa, Alko Sumatra Kopi, Sukkha Citta, Shiroshima, House of Tea, Balista Coffee Liqueur, Sambal Pecah, Jamune, dan Ohana Mie. Kegiatan ini diharapkan mampu membukukan ekspor UMKM ke Jepang sebesar US$1 juta.
Baca Juga: LPPOM Beri Tanggapan soal Perubahan Wajib Halal bagi UMK dan Produk Impor
Selain WikiWirausaha dan WikiExport, Kadin berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan dalam upaya meningkatkan kapasitas UMKM, antara lain membantu UMKM dalam proses onboarding digital sehingga mereka terkoneksi dengan ekosistem digital dan memberikan pendampingan legal gratis bagi UMKM dalam menyelesaikan sengketa bisnis.
“Salah satu advokasi yang kami lakukan ialah insentif super tax deduction untuk perusahaan yang membina UMKM. Kami mendorong perusahaan bisa mendapat insentif pajak dari program pembinaan UMKM karena program-program ini berdampak langsung bagi kapasitas usaha UMKM tersebut,” tutur Arsjad.[]
Mi’raj NewsAgency (MINA)
Baca Juga: Jangan Mengeluh