Jakarta, MINA – Dewan Perwakilan Pusat (DPP) Hidayatullah menyambut baik dan mendukung gagasan MER-C dan NGO lainnya menolak kedatangan Timnas Israel yang akan berlaga pada ajang olah raga U-20 tahun 2023 mendatang di Indonesia.
Hal ini dikatakan Sekretaris Jenderal DPP Hidayatullah, Ir. Candra Kurnianto saat menerima kunjungan Ketua Presidium MER-C, dr. Sarbini Abdul Murad, di kantor DPP Hidayatullah, Rabu (3/8).
“Kami sambut gembira kegiatan MER-C yang menggagas perlawanan terhadap Israel dan kita menjadi bagian dari perlawanan itu bersama rakyat Palestina,” ungkap Candra.
Didampingi Ketua Departemen Hubungan Antar Bangsa, Dzikrullah dan sejumlah Pengurus Baitul Maal Hidayatullah (BMH), Sekjen DPP Hidayatullah ini mengatakan akan lebih baik jika MER-C yang menggagas namun mengajak semua elemen umat untuk sama-sama bergerak.
Baca Juga: Selamat dari Longsor Maut, Subur Kehilangan Keluarga
“Tadi kami menyampaikan agar kita mengajak ormas-ormas Islam yang tergabung dalam Majelis Ormas Islam (MOI) yang saat ini terdiri dari 13 ormas dan juga ormas-ormas lainnya,” imbuhnya.
Tidak hanya itu, ia juga berharap gerakan ini dapat mengajak elemen masyarakat umum, seperti supporter sepak bola dan masyarakat lainnya.
Hal ini menurutnya perlu dilakukan agar semua sadar bahwa Israel dengan kedzolimannya harus dilawan oleh semua. “Target kita bisa menekan Pemerintah Indonesia sehingga pemerintah bisa membatalkan atau tidak menerima kontingen sepak bola Israel ke Indonesia,” ujarnya.
Dalam pertemuan tersebut, Ketua Presidium MER-C memberikan syal bermotif Indonesia – Palestina kepada Sekjen DPP Hidayatullah, syal yang didisain khusus oleh MER-C sebagai lambang persahabatan dan dukungan Indonesia kepada Palestina.
Baca Juga: Terakreditas A, MER-C Training Center Komitmen Gelar Pelatihan Berkualitas
Sebelumnya, pada 29 Juni 2022, MER-C bersama lembaga peduli Palestina diantaranya AWG (Aqsha Working Group), BSMI (Bulan Sabit Merah Indonesia) dan KISDI (Komite Indonesia untuk Solidaritas Dunia Islam) telah mengadakan konferensi pers bersama menolak kedatangan Timnas Israel.
Upaya penolakan ini akan terus dilakukan tidak hanya karena daftar panjang pelanggaran HAM namun juga penjajahan yang masih dilakukan Israel terhadap bangsa Palestina yang bertentangan dengan konstitusi negara Indonesia dan hukum Internasional.
Apabila Tim sepak bola Israel hadir dan berlaga di Indonesia, maka ini akan menjadi sebuah pengakuan secara tidak langsung bagi eksistensi Israel dan bentuk dukungan atas penjajahan yang dilakukan Israel kepada bangsa Palestina. (R/P2/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tiba di Inggris, Presiden Prabowo Hadiri Undangan Raja Charles III