Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

DPR DESAK PEMERINTAH TINGKATKAN PERANNYA TERHADAP ROHINGYA

Rana Setiawan - Jumat, 21 Agustus 2015 - 15:39 WIB

Jumat, 21 Agustus 2015 - 15:39 WIB

468 Views

fahri hamzah

Foto : Webs Fahri Hamzah

Jakarta, 6 Dzulqa’dah 1436/21 Agustus 2015 (MINA) – Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mendesak Pemerintah Indonesia untuk lebih berperan dalam persoalan kemanusian yang terjadi di kancah dunia seperti para pengungsi Rohingya, yang sebagian ada di wilayah Indonesia.

“Kita harus menyusun advokasi dan regulasinya agar dapat memberikan bantuan terhadap persoalan kemanusiaan yang ada di dunia. Karena itu, kita harus merombak mindset kita agar dapat mengambil peran global tersebut,” kata Fahri usai Seminar Komite Nasional Untuk Solidaritas Rohingya (KNSR), di Gedung Pansus B DPR RI Jakarta, Kamis, (20/8).

Menurutnya, negara terkesan mengisolir diri dari pergaulan dunia, bahkan seolah-olah pergaulan internasional tidak penting hingga nama Indonesia tidak dianggap dalam percaturan dunia, demikian siaran pers yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

“Negara mengisolir diri dari pergaulan internasional tidak saja ekonomi tetapi politik saja tidak dianggap dengan negara kawasan, misal saja Qatar dengan penduduk sekitar 270 ribu orang, namun negara itu sebagai pemain politik di Timur Tengah, begitu juga Iran yang selalu dibicarakan dalam politik internasional,” ujarnya.

Baca Juga: Erupsi Ganda Gunung Semeru, Warga Diimbau Jauhi Besuk Kobokan

Dia menambahkan, kita sebagai warga negara harus belajar dari berbagai persoalan kemanusiaan seperti Rohingya. “Kita harus belajar dari persoalan Rohingya bahwa faktanya kita memiliki kekuatan rakyat yang luar biasa dalam menangani persoalan kemanusiaan ini,”jelasnya.

Dia menambahkan, kekuatan rakyat terlihat bahu membahu dalam menangani dan memberikan bantuan terhadap pengungsi Rohingya sangat luar biasa.

“Negara kita saat ini terkesan mengisolir diri padahal ini mandat UUD 1945, hal itu merupakan watak dari kepemimpinan Sejak Soekarno bahwa kita turut serta dalam perdamaian dunia,” tambahnya.

Pada Mei 2015, sekitar 60 kepala keluarga pengungsi Rohingya asal Myanmar mendarat di AcehPengungsi etnik Rohingya dari Myanmar itu diselamatkan nelayan-nelayan di Aceh bersama 720 pendatang Bangladesh.

Baca Juga: Mengenang Tragedi Titanic, Refleksi Kemanusiaan dalam Cahaya Iman

Mereka saat ini ditampung di sejumlah lokasi di Aceh, antara lain Kota Langsa, Kabupaten Aceh Timur, dan Kabupaten Aceh Utara. Jumlah mereka tercatat lebih dari 1.000 jiwa.(T/R05/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Militer Israel Akui Serangan ke RS Al-Ahli di Gaza, Hancurkan Ruang Bedah dan ICU

Rekomendasi untuk Anda