DPR Dukung Sinergi Sistem Peringatan Dini Bencana

Jakarta, MINA – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI mendukung penuh pelaksanaan sinergi antar beberapa instansi di Indonesia dalam menjalankan sistem peringatan dini bencana gempa dan .

Hal itu terungkap saat Wakil Ketua DPR RI menerima kunjungan Presiden Direktur PT. Japan Radio Company (JRC), Kepala serta beberapa pakar dan ahli bidang kegempaan dan tsunami, di ruang rapat Pimpinan DPR RI, Gedung Nusantara III DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (1/2).

“Namun hal tersebut masih sebatas deteksi dini terhadap gempa yang disebabkan oleh gempa tektonik. Sementara gempa yang disebabkan oleh aktivitas gunung berapi berada di bawah instansi lain. Kondisi ini tentu menjadi sebuah hambatan,” ujarnya.

Agus mengatakana, wilayah Indonesia di atas permukaan tiga lempeng aktif bumi, maka saat ini dibutuhkan sinergi antar instansi terkait, seperti BMKG dan instansi lainnya dalam menjalankan sistem peringatan dini bencana gempa dan tsunami, meskipun sejatinya yang terbaik adalah menggabungkan kedua hal tersebut dalam sebuah institusi yang sama.

“Menurut saya yang terbaik memang menggabungkan kedua tugas, baik penanganan bencana gempa karena tektonik yang kini menjadi tugas BMKG, dengan penanganan gempa vulkanik di bawah satu instansi yang sama,” katanya.

Namun, kata dia, sudah ada sebuah Peraturan Presiden (Perpres) yang bentuknya sinergi antar pihak terkait. Karena semuanya terjadi dengan sangat cepat, kalau ambil dulu data di instansi lain, tentu terlambat dalam pelayanan.

“Oleh karena itu, sinergi dalam faktual dan aktual sangat diharapkan,” katanya.

Sementara itu, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkapkan, dalam menjalankan sistem peringatan dini terhadap bencana gempa dan tsunami, pihaknya terkendala kepada tugas dan wewenangnya.

“Selama ini BMKG sebatas menangani kegempaan tektonik, sementara tsunami yang dipicu oleh gempa vulkanik itu berada di bawah instansi lain. Namun, BMKG telah membuat sebuah sinergi dengan instansi lain, yakni melalui data dan mesin,” katanya.

Sinergi sudah berjalan antara BMKG dengan BNPB, dan BMKG dengan Kementerian PUPR. Nantinya, kata dia, antar kepala badan belum bicara, tapi mesinnya sudah bersinergi. Saat ini sedang berproses menyinergikan data pantauan gunung api untuk masuk dalam sistem kegempaan di BMKG.

“Seperti yang sudah dilakukan Jepang, dimana dalam BMKG Jepang ada satu departemen khusus yang memantau keduanya, baik gempa tektonik, sekaligus gunung berapi,” katanya. (R/Ayu/R06)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.