Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

KETUA MPR HARAPKAN TIDAK ADA LAGI KIH-KMP DI MASA MENDATANG

Rudi Hendrik - Jumat, 21 November 2014 - 12:54 WIB

Jumat, 21 November 2014 - 12:54 WIB

569 Views

zulkifli-hasan-wpf-mina
Ketua DPR Zulkifli Hasan dalam sambutan pembukaan acara World Peace Forum dan Milad Muhamadiyah ke 102 di Jakarta, Kamis malam. Foto: Rina/MINA

zulkifli-hasan-wpf-mina.jpg" alt="Ketua DPR Zulkifli Hasan dalam sambutan pembukaan acara World Peace Forum dan Milad Muhamadiyah ke 102 di Jakarta, Kamis malam. Foto: Rina/MINA" width="428" height="267" /> Ketua MPR Zulkifli Hasan dalam sambutan pembukaan acara World Peace Forum dan Milad Muhamadiyah ke 102 di Jakarta, Kamis malam. Foto: Rina/MINA

Jakarta, 28 Muharam 1436/21 November 2014 (MINA) – Ketua MPR Zulkifli Hasan mengungkapkan harapannya, agar  ke depan tidak ada lagi perpecahan seperti yang melanda tubuh parlemen Indonesia kini, di mana Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan Koalisi Merah Putih (KMP) meramaikan pemberitaan tanah air dengan ketidaksepahaman diantara keduanya.

“Ke depan saya harapkan tidak ada lagi KMP maupun KIH, yang ada hanyalah Indonesia raya,” katanya dalam sambutan pembukaan acara Forum Damai Dunia (WPF) ke-5 yang diadakan Muhamadiyah di gedung DPR, Jakarta, Kamis. Acara ini juga diadakan dalam rangka peringatan Milad (HUT) ke 102 Muhammadiyah.

Zulkifli menuturkan Indonesia dengan sejarah keberagamannya sejak dulu mampu melawan perbedaan-perbedaan yang ada selama ini. Dirinya optimis pemerintahan akan lebih baik lagi ke depannya setelah DPR bersatu.

“Alhamdulillah DPR sudah satu, tidak ada tandingan lagi,” katanya disusul tawaan ratusan peserta yang hadir dalam pembukaan kegiatan lintas agama dari berbagai negara itu.

Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina

Dia juga menyerukan semua pihak termasuk para pembuat hukum untuk selalu berkaca pada Pancasila sebagai etika moral bangsa Indonesia.

“Ingat Pancasila sebagai etika moral bangsa kita, alat pemersatu,,, tidak ada lagi kelompok-kelompokkan, yang ada hanya Indonesia raya,” tambahnya.

Pembukaan WPF ke-5 ini juga dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla beserta beberapa menteri dari Kabinet Kerja Jokowi-JK.

JK dalam sambutannya menekankan pentingnya perdamaian antara semua pihak di dunia ini terlepas dari apapun latar belakang kepercayaannya.

Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat

“Kita semua sama, menginginkan keselamatan,” kata JK.

Acara yang akan berlangsung sampai Ahad di Jakarta ini diselenggarakan Muhammadiyah bekerja sama dengan Cheng Ho Multiculture Trust of Malaysia dan Centre for Dialogue and Cooperation among Civilizations (CDCC).

Ketua Pelaksana WPF ke-5 Andar Nurbowo mengatakan, forum ini diikuti oleh sekitar 200 peserta, separuhnya merupakan tamu undangan dari luar negeri. Acara ini merupakan forum dialog untuk mempelajari akar konflik yang terjadi di berbagai belahan dunia. ”Mulai dari konflik di Afrika Tengah, Semenanjung Balkan, Thailand Selatan, Filipina Selatan, dan Indonesia sendiri, yakni Aceh dan Maluku,” kata Andar dalam konferensi pers di kantor CDCC, Rabu.(L/R04/P007-P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir melakukan pertemuan dengan Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Dato’ Syed Mohamad Hasrin Tengku Hussin. Isu Palestina turut menjadi agenda penting dalam diskusi yang digelar di Kantor Pusat Muhammadiyah Yogyakarta pada Jumat (08/11/2024) tersebut. (Foto: Muhammadiyah.or.id.)
Indonesia