Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

DPR RI Dorong Parlemen Asia Ikut Selesaikan Konflik Myanmar

Rendi Setiawan - Rabu, 4 Oktober 2017 - 12:12 WIB

Rabu, 4 Oktober 2017 - 12:12 WIB

253 Views

(dok. Parlementaria)

(dok. Parlementaria)

Phnom Penh, MINA – Ketua Delegasi DPR RI Rofi Munawar dalam sidang Executive Council pertama Perkumpulan Parlemen Asia (Asian Parliamentary Assembly/APA), mendorong parlemen Asia berperan aktif selesaikan krisis kemanusiaan Rohingya.

“Delegasi Indonesia hadir di sini untuk menegaskan posisi Indonesia terhadap banyak isu termasuk masalah krisis kemanusiaan di wilayah Rakhine,” ujar Rofi dalam Sidang APA, yang diselenggarakan di Phnom Penh, Kamboja pada 2–3 Oktober 2017.

Sidang tersebut membahas 24 draf resolusi yang menyoroti pelbagai isu-isu yang menjadi perhatian bersama anggota APA. Terkait isu kemanusiaan, Politisi PKS ini mengakui isu Rohingya sangat sensitif.

“Indonesia bersama Delegasi Turki dan Iran mendukung penuh pembahasan draf resolusi terkait Rohingya,” katanya.

Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi

Indonesia sendiri, kata Rofi, memberikan poin-poin strategis terhadap resolusi tersebut. Delegasi Indonesia mendorong agar draf resolusi terkait Rohingya memandatkan Formula 4+1.

“Kita berharap formula tersebut dapat menjadi konsensus Parlemen Asia untuk menyelesaikan krisis kemanusiaan di Rakhine tersebut,” kata Rofi.

Lebih lanjut, Rofi menegaskan bahwa Indonesia juga mengingatkan agar solusi krisis Rohingya bersifat fundamental dan komprehensif.

“Kita boleh saja fokus pada kedaruratan bantuan kemanusiaan. Tapi kita jangan melupakan akar masalah yaitu meminta Pemerintah Myanmar segera mengakui Rohingya sebagai warga negara Myanmar secara konstitusional,” tegas Rofi.

Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan

Untuk diketahui bahwa Formula 4+ 1 adalah proposal yang diajukan Indonesia yaitu, pertama, mengembalikan stabilitas dan keamanan. Kedua, menahan diri secara maksimal dan tidak menggunakan kekerasan. Ketiga, perlindungan kepada semua orang yang berada di Rakhine State, tanpa memandang suku dan agama. Keempat, pentingnya segera dibuka akses untuk bantuan kemanusiaan.

Sedangkan satu elemen lainnya adalah pentingnya agar rekomendasi Laporan Komisi Penasehat untuk Rakhine State yang dipimpin Kofi Annan dapat segera diimplementasikan. (T/R06/RS3)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Jumat Pagi Sinagog Yahudi di Meulbourne Terbakar

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia