Cileungsi, Bogor, MINA- Dr. Ma’mun, Ketua Asosiasi Dosen Ilmu Pendidikan Agama Islam Indonesia (ADIPSI) untuk wilayah Kalimantan Timur yang juga dosen Universitas Mulawaran, Samarinda, menekankan pentingnya hidup berjamaah bagi umat Islam.
Hal itu ia sampaikan dalam seminar online yang diselenggarakan Fatayat Jama’ah Muslimin (Hizbullah) mengenai Jama’ah Imamah pada Ahad (23/8) di auditorium H. Muhyiddin Hamidy, Ponpes. Cileungsi.
Ustad Ma’mun menjelaskan, masyarakat Islam harus hidup berjamaah dalam satu kepemimpinan, di mana masyarakatnya berkumpul bukan karena kepentingan-kepentingan tetapi berdasarkan Ad-dien.
“Masyarakat Islam harus hidup berjamaah dengan tidak dibatasi oleh ras, suku atau wilayah geografis,” ujarnya.
Baca Juga: [MINA TALKS] Malam Ini, Bulan Solidaritas Palestina (BSP) November 2024
Ia juga mengatakan untuk membentuk masyarakat Islam maka kiblat atau rujukannya adalah Nabi Muhammad SAW, Khulafaul Rasyidin dan para sahabat.
“Kehidupan berjamaah ini sesuai dengan dalil Al Qur’an, As Sunnah, Ijma’ bahkan akal. Banyak dalil Al Qur’an dan juga hadits tentang pentingnya berjamaah. Para ulama dan sahabat juga menyepakati hal itu. Begitupun akal di mana manusia pada dasarnya tidak bisa hidup sendiri, perlu ada seorang pemimpin yang mengatur kehidupan umat,” tambahnya.
Dr. Ma’mun menegaskan, masyarakat Islam sendiri bisa diwujudkan dengan adanya pendidikan akan pemahamannya, ukhuwah atau rasa persaudaraan serta pengamalan kehidupan berjamaah.
Koordinator Muslimat Pusat Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Maghfiroh memberikan sambutan dalam acara ini, sedangkan Sri Astuti Wartawan Kantor Berita MINA menjadi moderator. (L/SH/P1)
Baca Juga: Nur Munir: Pembebasan Kashmir Kewajiban Dunia
Mi’raj News Agency (MINA)