Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dr Mehmet Oz Terkejut Saat Kunjungi Pengungsi Suriah

Rudi Hendrik - Rabu, 19 September 2018 - 17:13 WIB

Rabu, 19 September 2018 - 17:13 WIB

11 Views

Ankara, MINA – Ahli bedah Turki-Amerika dan pembawa acara talk show Dr Mehmet Oz mengaku sangat tersentuh ketika mengunjungi kamp-kamp pengungsi di Turki dan Suriah.

“Saya mendapat kesempatan untuk mengunjungi kamp-kamp pengungsi Suriah di sepanjang perbatasan Suriah-Turki dengan bantuan Otoritas Penanggulangan Bencana dan Keadaan Darurat Turki (AFAD) dan Bulan Sabit Merah,” katanya, demikian Anadolu Agency melaporkan dikutip MINA, Rabu (19/9).

“Meskipun mengalami kesulitan, orang-orang yang kami temui di sana tetap bertahan. Kisah ketahanan mereka memberi inspirasi dan ini adalah perjalanan yang mengubah saya,” kata Oz di akun Twitter-nya.

Oz yang terkenal melalu program televisinya, The Dr. Oz Show yang telah memenangkan beberapa penghargaan Emmy Awards mengunjungi kamp-kamp pengungsi di provinsi Gaziantep, tenggara Turki dan wilayah Azaz, Barat Laut Suriah pada bulan Juli.

Baca Juga: Hongaria Cemooh Putusan ICC, Undang Netanyahu Berkunjung

Melalui akun Twitter-nya, ia membagikan video tentang kota Homs yang hancur akibat perang di Suriah barat serta kunjungannya ke kamp-kamp pengungsi.

“Saya belum pernah ke kamp pengungsi, tetapi hal pertama yang mengejutkan saya adalah keramahan,” kata Oz dalam rekaman video yang diambil di sebuah kamp pengungsi di Turki.

“Saya duduk dan berbicara dengan anak-anak ketika mereka melukis. Saya menyadari bahwa banyak di antara mereka yang menderita gangguan stres pasca-trauma dan telah kehilangan segalanya. Saya sangat terkejut dengan kemampuan mereka untuk menyembunyikan rasa sakit,” katanya.

Dia kemudian melakukan perjalanan melintasi perbatasan Suriah ke wilayah Azaz di utara Aleppo untuk mengunjungi kamp pengungsi lain.

Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki

“Memasuki klinik kesehatan, saya terkejut dan cemas ketika menemukan bahwa peralatan medis di sana sangat tidak memadai, kekurangan persediaan, fasilitas yang tidak beraturan dan untuk 11.000 orang yang tinggal di kamp ini, saya hanya menemukan satu dokter yang bertugas,” katanya.

Saat kunjungannya ke kamp, ia didekati oleh seorang pria dan putrinya yang berusia 12 tahun, mereka sedang membutuhkan perawatan medis. Pria itu membawa Oz ke rumahnya.

“Kami bertemu dengan Zaynab yang lahir dengan cacat jantung. Sebelum dokter bisa mengoperasinya, perang pecah. Mereka putus asa. Kemudian saya memeriksanya dan mengetahui bahwa darah Zaynab tidak cukup membawa oksigen, hal ini membuatnya berubah menjadi biru. Dia kurus, lemah dan mudah lelah. Jika tidak diobati, dia tidak akan bertahan hidup sampai dewasa.” (T/Ast/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina 

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Dunia Islam
Internasional
Timur Tengah
Timur Tengah