Ramallah, MINA – Presiden Palestinian National Initiative sekaligus tokoh medis dan politik terkemuka Palestina, Dr. Mustafa Al-Bargouti, menegaskan agar pemerintah dan rakyat Indonesia tidak melakukan evakuasi warga Gaza dengan alasan apa pun.
Hal itu ia sampaikan dalam konferensi pers bertajuk Situasi Terkini Palestina: Genosida dan Siasat Migrasi Paksa, Selasa (2/9).
“Evakuasi warga Gaza adalah bagian dari taktik Israel dan Amerika Serikat untuk mengusir rakyat Palestina dari tanahnya. Saya sudah berpengalaman puluhan tahun menyaksikan pola ini,” tegasnya.
Menurut Al-Bargouti, sejarah telah membuktikan bahwa pengusiran rakyat Palestina terus berulang sejak Nakba 1948. “Sudah ada 7,5 juta rakyat Palestina yang keluar dari wilayahnya dan sampai hari ini tidak bisa kembali lagi,” ujarnya.
Baca Juga: Aparat Gabungan Gelar Patroli Jaga Kondusivitas Wilayah Rawan Gangguan Keamanan
Ia menekankan, jika Indonesia dan dunia ingin membantu Palestina, langkah nyata yang harus dilakukan adalah menekan Israel dan AS agar membuka blokade, membiarkan bantuan kemanusiaan masuk, serta mengirim tenaga medis atau memberikan layanan pengobatan langsung di dalam Palestina, termasuk di Gaza.
“Hal itu jauh lebih bermanfaat daripada harus membawa warga Gaza keluar dari wilayahnya sendiri,” pungkasnya.
Dr. Mustafa Al-Bargouti (lahir 1954 di Yerusalem) adalah seorang dokter medis, aktivis, sekaligus politisi Palestina. Ia dikenal sebagai Presiden Palestinian National Initiative dan salah satu tokoh perintis perlawanan sipil non-kekerasan di Palestina.
Selain aktif dalam bidang politik, ia juga mendirikan Union of Palestinian Medical Relief Committees (UPMRC), sebuah organisasi kemanusiaan yang memberikan layanan medis kepada rakyat Palestina di wilayah pendudukan.
Baca Juga: Keluarga Affan Kurniawan Dapat Bantuan Rumah Subsidi di Cileungsi
Dengan latar belakang medis dan pengalaman politik, Al-Bargouti menjadi salah satu suara utama yang menyerukan solidaritas internasional dan menolak segala bentuk pemindahan paksa warga Palestina dari tanah air mereka.
Sejak 7 Oktober 2023, Gaza berada di bawah serangan militer Israel yang menewaskan puluhan ribu warga sipil. Selain itu, blokade penuh Israel telah menyebabkan kelangkaan pangan, air bersih, listrik, dan obat-obatan.
Kondisi ini memicu meningkatnya wacana evakuasi, yang menurut Al-Bargouti justru akan memperkuat proyek pemindahan paksa rakyat Palestina dari tanahnya. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menlu Sugiono Sampaikan Duka Mendalam atas Tewasnya Diplomat RI di Peru