Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dr. Sarbini: Trump Khianati Janji Kampanye dengan Serang Iran

Widi Kusnadi Editor : Rudi Hendrik - 27 detik yang lalu

27 detik yang lalu

1 Views

dr Sarbini Abdul Murad. (Foto: MINA)

Jakarta, MINA – Aktivis kemanusiaan dr. Sarbini Abdul Murad mengecam keras keterlibatan Amerika Serikat (AS) dalam serangan terhadap tiga fasilitas nuklir Iran. Ia menilai langkah tersebut hanya memperburuk ketegangan di Timur Tengah dan bertentangan dengan janji kampanye Presiden AS, Donald Trump.

“Saya mengutuk keikutsertaan AS menyerang tiga instalasi nuklir Iran. Langkah ini hanya menambah keruwetan di Timur Tengah dan tidak sesuai dengan janji kampanye Trump, di mana ia berkomitmen untuk menghentikan peperangan di kawasan dan mengajak Iran ke meja diplomasi untuk membicarakan program nuklirnya,” kata dr. Sarbini kepada MINA pada Ahad (22/6).

Sarbini yang juga pernah menjadi Ketua Presidium MER-C  juga menuding AS telah masuk dalam “perangkap” Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu. Ia menyebut keterlibatan AS dalam serangan ini sebagai bagian dari “koalisi jahat” untuk memerangi Iran.

“Dalam konteks ini, Iran memiliki hak konstitusional sesuai Piagam PBB untuk membalas serangan AS terhadap reaktor nuklir mereka dalam kerangka bela diri,” tegasnya.

Baca Juga: Indonesia Evakuasi 97 Warga dari Iran dan 4 WNI dari Israel

Pada Ahad (22/6), Presiden AS Donald Trump mengumumkan serangan terhadap tiga fasilitas nuklir utama Iran, yakni Fordow, Natanz, dan Isfahan. Serangan ini dilakukan dengan bom penghancur bunker (bunker-buster) GBU-57 yang dijatuhkan oleh pesawat pengebom siluman B-2, serta rudal jelajah yang diluncurkan dari kapal selam AS.

Trump mengklaim bahwa serangan tersebut merupakan operasi militer yang sukses untuk menghancurkan kemampuan nuklir Iran. Ia juga mendesak Iran agar menghentikan konflik dan mengakhiri program nuklirnya.

Langkah ini dilakukan setelah lebih dari seminggu serangan Israel terhadap Iran yang menargetkan infrastruktur militer dan fasilitas nuklir negara tersebut. Serangan Israel bertujuan untuk melemahkan pertahanan udara dan kemampuan ofensif Iran.

Keterlibatan AS dalam konflik ini menimbulkan reaksi keras dari berbagai pihak. Iran menyatakan akan menggunakan haknya untuk membalas serangan sesuai dengan Piagam PBB. Di sisi lain, para pengamat internasional mengkhawatirkan eskalasi lebih lanjut yang dapat memicu perang besar di kawasan Timur Tengah. []

Baca Juga: Pascaerupsi Gunung Lewotobi, Tiga Bandara di NTT Kembali Beroperasi 

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda