Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

DRONE AS TEWASKAN EMPAT WARGA YAMAN

Rudi Hendrik - Senin, 2 Februari 2015 - 05:51 WIB

Senin, 2 Februari 2015 - 05:51 WIB

602 Views

Drone AS (Foto: AFP)
Human Rights Watch mengkritik operasi <a href=

drone AS di Yaman yang melanggar hukum internasional. (Foto: AFP)" width="300" height="197" /> Human Rights Watch mengkritik operasi drone AS di Yaman yang melanggar hukum internasional. (Foto: AFP)

Shabwa, Yaman, 12 Rabi’ul Akhir 1436/2 Februari 2015 (MINA) – Sebuah serangan pesawat tak berawak (drone) Amerika Serikat (AS) telah merenggut nyawa empat warga di provinsi selatan Shabwa, Yaman.

Sumber suku di provinsi itu mengatakan, serangan udara itu dilakukan Sabtu (31/1), ketika pesawat menembakkan empat rudal ke sebuah kendaraan yang mengangkut empat orang, Albawaba News melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Serangan itu terjadi kurang dari sepekan setelah serangan drone lain yang menewaskan tiga orang di daerah gurun antara provinsi Shabwa dan Marib.

Serangan pesawat drone dilakukan di tengah ketegangan politik di Yaman.

Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi

Washington mengatakan, kekosongan politik di Yaman tidak akan mempengaruhi kampanye anti-terorisme di negara Arab itu.

AS mengakui, penggunaan drone sebagai bagian dari kampanye pembunuhan yang menargetkan orang-orang yang mereka anggap “militan” di negara-negara Muslim.

Namun Washington tidak berkomentar secara terbuka pada kasus-kasus individual akibat kampanye pemboman udaranya.

Pemerintah AS mengklaim drone menargetkan pejuang Al-Qaeda, namun sumber-sumber lokal mengatakan warga sipil telah menjadi korban utama dari serangan udara.

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

Menurut Human Rights Watch, serangan drone AS di Yaman menyebabkan banyak kematian warga sipil selama beberapa tahun terakhir dalam pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional. (T/P001/R11

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza  

Rekomendasi untuk Anda

Eropa
Dunia Islam
Internasional
Dunia Islam
Internasional
Internasional