Dua Atlet Panjat Tebing Indonesia Pecahkan Rekor Dunia

Jakarta, MINA – Dua atlet muda panjat tebing Indonesia, Veddriq Leonardo dan Kiromal Katibin telah berhasil menjadi juara dunia dan dunia di ajang di Salt Lake City, Amerika Serikat pada 30 Mei lalu.

Torehan prestasi dua atlet tersebut menjadi modal bagi tim panjat tebing Indonesia menuju pentas Olimpiade 2024 mendatang. Demikian dalam keterangan tertulis yang diterima MINA, Kamis (3/6).

Veddriq Leonardo, asal Kalimantan Barat (Kalbar) tengah menuai perhatian setelah pecahkan rekor dunia. Pemuda kelahiran Pontianak tersebut sukses mengungguli rekan setimnya, Kiromal Katibin untuk nomor speed putra. Kedua atlet tersebut mencatatkan rekor baru dalam kurun waktu beberapa jam saja.

Rekor pertama pada hari itu dipecahkan oleh Kiromal Katibin dalam putaran pertama babak kualifikasi dengan waktu 5,258 detik, mengungguli Leonardo yang berada di posisi kedua dengan 5,375 detik.

Leonardo melesat memanjat ke atas dinding setinggi 15 meter untuk finis tercepat dengan catatan waktu 5,208 detik dan mengalahkan Kiromal Katibin.

Sukses menorehkan prestasi, Veddriq merasa semringah. “Saya sangat senang bisa meraih medali emas dan memecahkan rekor dunia,” kata Leonardo.

“Kami tidak datang ke sini untuk meraih kemenangan, kami datang untuk memecahkan rekor,” ujar pemuda 24 tahun tersebut.

Hal itu bukan menjadi prestasi pertama yang ditorehkan Veddriq Leonardo. Sebelumnya ia berhasil menyabet perunggu dalam ajang IFSC di Moscow, Rusia pada 2018 silam.

Ia juga mendapat medali emas dalam ajang Asian Championship 2019 dan PRA-PON XX Zona 3.

Sementara prestasi yang diraih Kiromal Katibin juga cukup menjanjikan. Pemuda kelahiran Batang, 21 Agutus 2001 itu tak hanya menyumbang medali perak nomor speed pada Piala Dunia Panjat Tebing IFSC 2021 di Salt Lake City, Utah, Amerika Serikat, beberapa waktu lalu.

Katibin juga sempat memecahkan rekor dunia dengan catatan waktu 5,258 detik. Dua catatan waktu itu memecahkan rekor sebelumnya yang dipegang pemanjat tebing Iran Reza Alipour dengan waktu 5,480 detik.

Bagi Katibin, raihan di Negeri Paman Sam tidaklah mudah. Dia mempersiapkan diri di pemusatan latihan nasional (Pelatnas) sejak Juli 2020 lalu.

”Kejuaraan di Amerika ini yang pertama sejak pandemi Covid-19 pada 2020 lalu. Selama itu, aku hanya berlatih dan lakukan evaluasi diri. Saat akan mengikuti kejuaraan dunia di Salt Lake City, sangat semangat. Memecahkan rekor dunia yang dipegang Reza Alipour adalah target utama di IFSC 2021. Saya optimistis, karena catatan waktu saat latihan lebih bagus,” kata Katibin.

Panjat Tebing Indonesia mampu menunjukkan prestasi membanggakan. Ada ambisi lebih besar pada diri Katibin yakni emas Olimpiade Prancis 2024 mendatang. Dirinya akan mempersiapkan diri lebih baik akan terus konsisten bisa masuk ke tim Indonesia.

”Saya dan Veddriq membawa nama dan prestasi Indonesia ke pentas dunia,” katanya. (R/R11/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)