Semarang, MINA – Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah mengonfirmasi bahwa dua dari tiga kasus gangguan ginjal akut yang menyerang anak-anak di Jawa Tengah sejak Juli lalu meninggal dunia, sementara satu anak lainnya sembuh.
“Dua pasien di antaranya meninggal dunia, sementara satu lainnya berhasil sembuh,” demikian rilis Dinas kesehatan Jateng diterima MINA, Ahad (30/10).
Sementara itu, di Bali, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Nyoman Gede Anom mencatat secara keseluruhan, ada 18 kasus dengan diagnosa gagal ginjal akut, dan 12 di antaranya meninggal serta lima pasien dinyatakan sembuh dan satu masih menjalani perawatan.
Sejak pemerintah mengentikan peredaran lima obat sirup yang mengandung cemaran etilen glikol (EG) dan melebihi ambang batas aman, jumlah kasus gagal ginjal akut di Tanah Air menurun. Hal tersebut disampaikan Menteri Kesehatan Indonesia Budi Gunadi Sadikin. Menurut Budi, penurunan itu terjadi sekitar lebih dari 95 persen.
Baca Juga: Kota Semarang Raih Juara I Anugerah Bangga Berwisata Tingkat Nasional
Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril menyampaikan, jumlah kasus gagal ginjal akut progresif atipikal mencapai 269 kasus per tanggal 26 Oktober 2022. Sementara angka kematiannya mencapai 157 anak. (R/P2/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Banjir Rob Jakarta Utara Sebabkan 19 Perjalanan KRL Jakarta Kota-Priok Dibatalkan