Ramallah, 2 Jumadil Akhir 1436/22 Maret 2015 (MINA) – Pusat Studi Tahanan Palestina melaporkan, masih adanya para ibu Palestina yang menghabiskan Hari Ibu tahun ini di penjara-penjara Israel.
Saat ini terdapat 22 wanita Palestina yang masih ditahan di penjara Israel, termasuk dua ibu, kata Riyad al-Ashqar, juru bicara Pusat Studi Tahanan Palestina, demikian Ma’an News yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan, Ahad.
Tawanan Samaher Suleiman Ali Zein al-Din, 35, dari Nablus adalah ibu dari enam anak, anak yang bungsu, Naim, baru berusia empat tahun. Zein al-Din ditahan pada 28 Mei 2014.
Sementara itu, tawanan Yasmin Taysir Abd al-Rahman Shaaban, 32, dari Jenin adalah ibu dari empat anak. Dia ditahan pada November 2014, dan saat ini ditahan di penjara HaSharon serta sedang menderita asma.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Menurut al-Ashqar, keluarga Zein al-Din mengalami dampak buruk, sebagaimana suami Samaher, Nader Zein al-Din, juga ditahan di sebuah penjara Israel. Sementara anak-anak Zein al-Din saat ini tinggal dengan kakek-nenek mereka.
Hari ibu di sebagian besar Negara di wilayah Timur Tengah dirayakan setiap 21 Maret. Jurnalis Mesir bernama Mustafa Amin adalah orang pertama yang mengenalkan hari ibu melalui bukunya berjudul Smiling America di tahun 1943.
Selain itu, Mustafa Amin semakin merasa perlu adanya hari ibu sejak mendengar cerita seorang Ibu yang sudah menjanda berhasil membesarkan anaknya hingga menjadi dokter. Namun setelah sukses dan menikah, anak tersebut pergi meninggalkan sang ibu.
Walaupun sempat diolok-olok presiden Mesir saat itu, namun akhirnya hari Ibu diresmikan di Mesir tanggal 21 Maret 1956. Negara Arab lainnya mengikuti Mesir hinggal saat ini.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Pelecehan Tahanan Perempuan
Pusat Studi Tahanan Palestina juga melaporkan, tahanan perempuan Palestina sering dilarang mendapatkan kunjungan keluarga dan sering menghadapi pelanggaran privasi melalui kamera yang dipasang otoritas penjara pendudukan Israel di tempat pribadi, di samping penggeledahan di tengah malam, kata Al-Ashqar.
Asosiasi Dukungan Tawanan dan Hak Asasi Manusia Palestina Addameer melaporkan pada 2014, tahanan perempuan mengalami pelecehan psikologis dan fisik yang sama seperti rekan-rekan pria yang ditahan Israel, serta melaporkan kasus pemukulan, penghinaan, ancaman dan pelecehan seksual pada para tawanan.
Tahanan perempuan juga rutin dipermalukan oleh pennggeledahan tubuh yang mengganggu, sering terjadi sebelum dan sesudah persidangan, dan pada malam hari sebagaimana tindakan penghukuman.
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Pasukan pendudukan Israel menahan 112 wanita dan anak perempuan Palestina pada tahun 2014, menandai peningkatan sejumlah 70 persen dari 2013.
Pasukan Israel secara rutin menahan laki-laki dan perempuan Palestina di seluruh Tepi Barat, sering dengan dalih ancaman keamanan yang dirasakan, dan Addameer memperkirakan bahwa 40 persen dari penduduk laki-laki Palestina telah ditangkap di beberapa titik.
Pada Februari 2015, secara total ada 6.200 tahanan politik ditahan di penjara-penjara Israel, Addameer melaporkan.(T/R05/P4)
Mi’raj islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Iran: Veto AS di DK PBB “Izin” bagi Israel Lanjutkan Pembantaian