DUA LEDAKAN SERANG SHALAT SUBUH DI MASJID NIGERIA

Masjid di Maiduguri rusak oleh ledakan bom yang menyerang di waktu shalat Subuh, Jumat, 23 Oktober 2015. (Foto: Jossy Ola/AP)
Masjid di Maiduguri rusak oleh ledakan bom yang menyerang di waktu , Jumat, 23 Oktober 2015. (Foto: Jossy Ola/AP)

Maiduguri, Nigeria, 11 Muharram 1437/24 Oktober 2015 (MINA) – Dua ledakan bom melanda shalat Subuh di sebuah masjid di Maiduguri, Nigeria, pada Jumat (23/10), menewaskan sedikitnya 18 orang.

Ledakan kembar pada pukul lima pagi itu juga melukai 20 orang jamaah lainnya, The Christian Science Monitor melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Seorang saksi mata mengatakan, tampaknya hanya ada satu bomber yang terlibat, meskipun terdengar dua ledakan.

Seerangan itu diduga kuat adalah bagian dari serangkaian serangan yang meningkat dalam sebulan terakhir.

Serangan itu juga menunjukkan, kelompok afiliasi Islamic State (ISIS/Daesh) itu kian menargetkan warga sipil, strategi baru yang militer Nigeria sebut menunjukkan keputusasaan kelompok.

Militer telah membuat kemajuan yang signifikan dalam mengendalikan pemberontakan dan mendorong kelompok lebih jauh ke dalam hutan Sambisa, Nigeria.

Namun, militan kian strategis dalam menyerang dengan fokus menargetkan pada kota-kota besar seperti ibukota negara Abuja dan ibukota negara bagian Maiduguri.

“Dalam beberapa pekan terakhir telah ada sejumlah serangan di Chad dan Niger. Baru-baru ini, Boko Haram juga telah menyerang sasaran di ibukota Nigeria, Abuja, dan di negara bagian Kogi. Lokasi ini lebih jauh ke selatan dari daerah operasi khas Boko Haram,” kata Dewan Hubungan Luar Negeri Nigeria dalam suatu pernyataan.

Pekan ini, polisi Nigeria memperingatkan bahwa kelompok itu sekarang membuat bom dalam bentuk perangkat elektronik seperti tablet, ponsel, dan laptop, kemudian meninggalkannya di tempat umum agar diambil oleh warga Nigeria.

Kepala polisi mengeluarkan peringatan setelah pada Kamis (22/10) mendakwa lima tersangka pemboman ganda di ibukota Nigeria yang menewaskan 18 orang pada 2 Oktober.

“Meningkatnya ledakan bom dalam beberapa kali hanya dapat dibatasi jika keamanan kami bekerja dengan langkah-langkah pencegahan, bukan tindakan reaktif,” kata Baba Oliver, seorang pengamat keamanan.

Lebih 1.000 orang telah tewas sejak Presiden Muhammadu Buhari terpilih pada Maret lalu dengan janji memberangus kelompok Boko Haram.

Kelompok ini bertanggung jawab atas kematian sekitar 20.000 orang sejak 2009. Setidaknya 2,1 juta orang telah mengungsi akibat pertempuran kelompok dengan militer pemerintah. (T/P001/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0