Gaza, MINA – Dua pasien dilaporkan meninggal pada Sabtu (19/10) di unit perawatan intensif Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahiya, Gaza Utara.
Keduanya meninggal akibat pengepungan dan serangan yang dilakukan oleh tentara pendudukan Israel. Serangan tersebut menyebabkan pemadaman listrik dan kurangnya pasokan medis penting lainnya.
“Kami kehilangan dua pasien hari ini karena pengepungan yang dilakukan oleh pasukan pendudukan [Israel] di Rumah Sakit Indonesia dan terputusnya listrik dan pasokan medis yang diperlukan,” kata Menteri Kesehatan Palestina di Gaza, Majed Abu Ramadan.
Ia menjelaskan bahwa pasien yang terluka, dan staf layanan kesehatan di Gaza menghadapi kondisi yang sangat kritis, dengan risiko kematian yang mengancam setiap saat.
Baca Juga: Israel 52 Kali Langgar Perjanjian Gencatan Senjata Sejak 27 November Lalu
Abu Ramadan menegaskan kembali seruan mendesak kepada organisasi kesehatan dan hak asasi manusia internasional, serta masyarakat global, untuk mengambil lebih banyak tindakan guna melindungi pasien, individu yang terluka, dan lembaga kesehatan, yang telah berjuang untuk memenuhi tugas kemanusiaan mereka selama hampir setahun.
Ia menyerukan dukungan kesehatan segera dan tekanan untuk mengakhiri agresi Israel terhadap rakyat Palestina.
Sejak beberapa hari lalau, tank-tank Israel telah mengepung rumah sakit tersebut sejak dini hari, melepaskan tembakan ke fasilitas-fasilitasnya, yang menyebabkan generator listrik berhenti beroperasi karena tembakan gencar.
Selain itu, tank-tank Israel menembaki lantai dua dan tiga rumah sakit, menghancurkan sebagian dinding pembatasnya.
Baca Juga: Palestina Kecam Perintah Israel yang Menyita Pengeras Suara di Masjid
Pasukan pendudukan Israel melanjutkan pemboman udara, darat, dan laut mereka di Gaza utara, memblokir pasokan makanan, air, obat-obatan, dan bahan bakar, sambil menghancurkan rumah-rumah dan merobohkan seluruh permukiman. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Dalam 24 jam, Perlawanan Tepi Barat Lakukan 12 Operasi Melawan Tentara Penjajah