Anantnag, India, 22 Ramadhan 1438/17 Juni 2017 (MINA) – Dua pemuda Kashmir tewas dan setidaknya 30 lainnya luka-luka pada hari Jumat (16/6) saat pasukan pemerintah India melepaskan tembakan dan menggunakan peluru pelet dan gas air mata kepada demonstran.
Saat itu, para demostran sedang berjalan menuju lokasi pertemuan di desa Arwani, Bijbehara, di distrik Anantnag, Kashmir Selatan, untuk membantu militan melarikan diri.
Warga sipil yang meninggal diidentifikasi bernama Muhammad Ashraf (22) dari desa Arwani dan pelajar kelas 8 Ehsan Mushtaq dari desa Shamsipora di Qaimoh, Kulgam.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
“Ashraf menderita luka peluru di perut,” kata dokter di Rumah Sakit Distrik Anantnag kepada Greater Kashmir yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Namun, pihak rumah sakit menyatakan Ashraf telah tewas saat tiba.
“Eshan mengalami luka peluru di dada dan meninggal saat tiba,” kata dokter di Rumah Sakit Sub-Distrik (SDH) Qaimoh Kulgam.
Beberapa sumber medis mengatakan, sedikitnya dua puluh warga sipil terluka dalam bentrokan di Arwani dan diterima di Rumah Sakit Distrik Anantnag, SDH Bijbehara dan pusat perawatan kesehatan lainnya.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Banyak pula korban luka luka pelet dan selongsong gas air mata yang diobati secara lokal.
Dua korban pelet serius harus dirujuk ke rumah sakit di Srinagar, ibu kota Negara Bagian Jammu dan Kashmir.
Sebelum bentrokan, tiga militan Laskhar-e-Toiba, termasuk komandan distrik Kulgam, berusaha melarikan diri dari operasi pencarian dan penjagaan (CASO) pasukan pemerintah.
Untuk membantu para militan melarikan diri, warga keluar dengan menyerukan slogan pro-kemerdekaan dan mencoba untuk menghalangi pasukan keamanan.
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia
Orang-orang dari Qaimoh, Kulgam, Bijbehara dan Anantnag juga berdatangan menuju Arwani melalui sawah dan bergabung dengan penduduk asli untuk membantu militan melarikan diri.
Namun, mereka dihadapkan oleh pagar betis besar pasukan paramiliter, polisi dan tentara yang menggunakan kekuatan senjata untuk membubarkan mereka. (T/RI-1/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza