Tepi Barat, MINA – Dua perwira militer Israel tewas ditembak oleh temannya sendiri yang sedang partoli keamanan di dekat pangkalan militer di Lembah Yordan karena dikira warga Palestina, Rabu (12/1).
Menurut laporan Hareetz, Dua komandan kompi itu berasal dari unit komando Egoz, Pasukan Pertahanan Israel diidentifikasi bernama Mayor Ofek Aharon, (28) dan Mayor Itamar Elharar, (26).
“Mereka mengira kedua pemuda itu warga Palestina sehingga ditembak oleh salah satu tentara yang sedang patroli keamanan di Lembah Yordan,” ungkap sumber itu.
Perdana Menteri Naftali Bennett menyatakan belasungkawa atas insiden tersebut, “Ini adalah hari yang sangat menyedihkan,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz mengatakan, dia merasakan sebuah kesedihan mendalam atas kematian mereka, dan pihaknya sedang melakukan penyelidikan komprehensif.
“Kami akan melakukan segalanya untuk memastikan bahwa bencana seperti itu tidak terulang kembali,” tegasnya.
Sementara, Kepala Komando Pusat, Mayjen Yehuda Fuchs mengatakan, dua kelompok tentara telah berangkat secara terpisah dari pangkalan militer Nabi Musa di Tepi Barat untuk mencari peralatan curian tanpa mengoordinasikan operasi mereka.
Menurut Fuchs, petugas tidak mengikuti protokol bertemu dengan tersangka yang ingin mereka tangkap, dan malah menembak untuk membunuh.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
“Pada malam hari, kedua kelompok meninggalkan pangkalan untuk mencari pencuri, yang mereka curigai telah mencuri peralatan, tetapi tidak mengambil peralatan yang mestinya dikenakan oleh prajurit seperti radio, helm atau rompi untuk membuat mereka dapat diidentifikasi,” kata Fuchs.
Menurutnya, kelompok beranggotakan empat orang, terdiri dari tiga komandan kompi dan seorang prajurit berpangkat rendah, mengidentifikasi tersangka di balik gundukan menggunakan peralatan penglihatan malam dan berhasil mengapit mereka. Kelompok itu berada dalam jarak beberapa meter dari petugas dan meneriaki mereka.
“Setelah petugas melepaskan tembakan peringatan, dan kelompok itu menyadari bahwa mereka bersenjata, mereka melakukan baku tembak dari jarak dekat, meskipun tidak jelas siapa yang menembak terlebih dahulu,” kata Fuchs.
“Kedua komandan kompi itu terbunuh, setelah itu menjadi jelas bahwa sosok-sosok dalam kegelapan itu adalah tentara Israel dan bukan pencuri,” lanjutnya.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Kepala Komando Pusat, Mayjen Yehuda Fuchs, bersama dengan kepala staf IDF Aviv Kochavi, diharapkan untuk menugaskan tim spesialis untuk menyelidiki, yang dipimpin oleh Mayor Jenderal Noam Tibon.
Insiden itu terjadi dua bulan setelah militer mengumumkan pelonggaran aturannya untuk melepaskan tembakan terhadap orang-orang yang dicurigai mencuri senjata, yang telah menjadi masalah terus-menerus di daerah Tepi Barat itu.
Juru bicara IDF, Brig. Jenderal Ran Kochav mengatakan kepada Radio Angkatan Darat bahwa penyelidik akan memeriksa apakah aturan baru keterlibatan dapat menyebabkan kecelakaan mematikan itu. (T/R12/B04)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant