Sydney, 22 Safar 1436/14 Desember 2014 (MINA) – Pada Sabtu (13/12), sumber media Australia melaporkan, dua wanita meninggalkan negara itu untuk bergabung dengan kelompok bersenjata Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Suriah.
“Seorang remaja dan temannya telah menjadi wanita Australia pertama yang pergi ke Suriah untuk menjadi pengantin jihad,” lapor media The Australian sebagaimana ARA News melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Hodan (18) dan temannya Hafsa (20) terbang dari Sydney dalam dua pekan terakhir setelah berbohong kepada keluarganya tentang ke mana mereka akan pergi.
Sejumlah perempuan Eropa telah meninggalkan rumahnya untuk menjadi pengantin jihad, tapi ini adalah pertama kalinya wanita Australia melakukan perjalanan ke Suriah.
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi
Kedua gadis yang diyakini memiliki hubungan dengan masyarakat Somalia, terancam risiko hukuman penjara 10 tahun jika mereka melakukan perjalanan ke Raqqa, markas utama kelompok ISIS di timur laut Suriah.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop turut mengomentari isu itu.
“Mereka (dua perempuan) yang tampaknya pemudi Australia, berpikir mereka pergi pada sebuah petualangan. Mereka bergabung dengan organisasi teroris yang melakukan serangan brutal mengejutkan,” kata Bishop. (T/P001/R05)
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)