Cisarua, MINA – Duta Besar Palestina untuk Indonesia, HE Zuhair Al-Shun menyatakan, rakyat di Tepi Barat, khususnya di Jenin masih dalam bahaya, meskipun di Gaza sudah terjadi gencatan senjata.
“Jika hari ini di Gaza sudah terjadi gencatan senjata, maka jangan lupakan Tepi Barat. Hari ini mereka masih mnederita atas serangan Israel,” kata Zuhair saat menyampaikan sambutan pada muker Aqsa Working Group (AWG) di Cisarua, Bogor, Jumat (31/1).
Saat ini situasi di Jenin, Tepi Barat sedang mengalami ketegangan yang signifikan akibat operasi militer yang dilancarkan oleh pasukan Israel.
Operasi ini telah berlangsung selama beberapa hari terakhir dan berdampak besar pada penduduk setempat.
Baca Juga: [Bedah Berita MINA] Bencana Kelaparan di Gaza: Bukan Tragedi, Tapi Senjata Perang!
Sejak dimulainya operasi, setidaknya 19 warga Palestina telah tewas di Jenin, dengan puluhan lainnya mengalami luka-luka.
Selain itu, sekitar 20.000 warga Palestina telah dipaksa mengungsi dari rumah mereka akibat intensitas serangan tersebut.
Serangan ini tidak hanya menimbulkan korban jiwa, tetapi juga menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur kota. Jalan-jalan utama dan fasilitas vital, termasuk rumah sakit, mengalami kerusakan signifikan, menghambat akses layanan kesehatan dan evakuasi medis.
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menegaskan bahwa pasukan Israel akan tetap berada di kamp pengungsi Jenin untuk mencegah kembalinya kelompok militan. Ia menyatakan bahwa kamp tersebut tidak akan kembali seperti semula setelah operasi militer tersebut.[]
Baca Juga: DPR Setujui Usulan Revisi UU Haji dan Umrah, Target Rampung 2026
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Polisi Sita 201 Ton Beras Premium, Tiga Produsen Diduga Langgar Standar Mutu