Jakarta, MINA – Kedutaan Uni Emirat Arab (UEA) meluncurkan buku biografi pendiri UEA, Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan di hari pertama pelaksanaan Indonesia International Book Fair, yang dihelat di Jakarta Convention Center, Rabu 25 September 2024.
Dalam siaran pers diterima MINA, Jumat (27/9), buku yang dalam edisi bahasa Indonesia berjudul “Syekh Zayed bin Sultan Al Nahyan, Sang Pendiri Uni Emirat Arab” ini ditulis dan diterbitkan oleh The Emirates Center for Strategic Studies and Research.
Presiden UEA, Sheikh Mohamed bin Zayed bin Sultan Al-Nahyan yang merupakan putra pendiri UEA, memberikan kata pengantar dalam buku ini.
Acara peluncuran buku itu bertempat di stand UEA dan dihadiri oleh sejumlah duta besar negara-negara Timur Tengah, mantan Wakil Menteri Luar Negeri Dino Patti Djalal, dan para pengunjung dari berbagai kalangan.
Baca Juga: Kemenag Kerahkan 50 Ribu Penyuluh Agama untuk Cegah Judi Online
Dalam kesempatan tersebut, Dubes UEA untuk Republik Indonesia H.E. Abdulla Salem AlDhaheri menyampaikan kegembiraannya dapat memberikan sambutan dalam acara peluncuran buku yang sudah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa ini.
“Merupakan suatu kehormatan bagi saya untuk dapat berbicara kepada Anda hari ini di Pameran Buku Internasional Indonesia 2024 di Jakarta Convention Center,” ujarnya.
Dubes AlDhaheri menjelaskan, buku ini menelusuri kehidupan Sheikh Zayed sesuai dengan standar akademis yang obyektif sehingga menawarkan gambaran utuh tentang kehidupan dan pencapaiannya dalam membangun UEA.
Buku ini juga mengupas filosofi politik Sheikh Zayed, menggammbarkan kearifan dan visinya, dengan merujuk pada pernyataan, pidato, dan kesaksian orang-orang yang mengenalnya secara pribadi.
Baca Juga: Indonesia Sesalkan Kegagalan DK PBB Adopsi Resolusi Gencatan Senjata di Gaza
“Buku ini bertujuan untuk mengungkap konteks sejarah yang kaya di mana Sheikh Zayed dibesarkan, yang menyoroti asal-usul kualitas kepemimpinannya yang luar biasa. Sejak awal, Sheikh Zayed berdedikasi untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi rakyatnya dan memastikan kehidupan yang bermartabat bagi mereka melalui pengembangan UEA yang modern dan maju.”
Lebih jauh, Dubes Al-Dhaheri menyampaikan harapannya bahwa buku ini dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang keunggulan, keunikan, dan kualitas kreativitas Sheikh Zayed yang terbukti dalam pencapaian dan kontribusinya yang luar biasa bagi peradaban di berbagai bidang.
Tak hanya itu, dalam kesempatan ini, Dubes AlDhaheri juga menyoroti hubungan bilateral yang terus berkembang sangat pesat antara UEA dan Republik Indonesia.
Hubungan ini semakin menguat setelah kunjungan bersejarah Yang Mulia Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan, Presiden UEA, ke Indonesia pada tahun 2019.
Baca Juga: Lomba Cerdas Cermat dan Pidato tentang Palestina Jadi Puncak Festival Baitul Maqdis Samarinda
Hubungan bilateral ini mencakup berbagai bidang utama yang menjadi kepentingan bersama, termasuk pendidikan, ekonomi, kesehatan, lingkungan, energi, infrastruktur, pertanian, dan ketahanan pangan, dan lain-lain.
IIBF merupakan pameran buku tahunan yang diselenggarakan oleh Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI), dimana pada tahun ini diselenggarakan di Cendrawasih Hall, Jakarta Convention Center pada tanggal 25-29 September 2024.
Pameran ini pertama kali diadakan pada tahun 1980 dengan nama Indonesia Book Fair (IBF). Untuk menjangkau lebih banyak pengunjung, pada tahun 2014 Indonesia Book Fair berganti nama menjadi Indonesia International Book Fair (IIBF).
Tahun ini, tiga lembaga dari UEA ikut berpartisipasi dalam ajang IIBF, yaitu: TRENDS Research and Advisory, Mohamed bin Zayed University for Humanities dan Knowledge Without Borders. Selain dari UEA, partisipasi internasional juga datang dari China, Korea Selatan, Thailand, Australia, Jerman, Malaysia, India, Jepang, Pakistan, Afrika Selatan, Singapura, Taiwan dan India.[]
Baca Juga: Selamat dari Longsor Maut, Subur Kehilangan Keluarga
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Terakreditas A, MER-C Training Center Komitmen Gelar Pelatihan Berkualitas