Yerusalem, MINA – Duta Besar Amerika Serikat untuk Israel, Mike Huckabee, mengungkapkan bahwa sekitar 700.000 warga negara Amerika menetap di permukiman Israel di wilayah Palestina yang diduduki. Pernyataan ini disampaikannya dalam wawancara dengan Channel 12 News Israel.
Huckabee menjelaskan, warga Amerika tersebut juga memiliki kewarganegaraan Israel dan sebagian bertugas di militer negara itu. Ia menegaskan, jika kelompok Houthi menyerang Israel dan melukai warga negara Amerika, maka hal itu menjadi kepentingan langsung bagi pemerintah AS.
“Ada 700.000 warga negara Amerika yang tinggal di Israel. Jika Houthi ingin terus melakukan sesuatu terhadap Israel dan mereka menyakiti warga negara Amerika, maka itu menjadi urusan kami,” ujar Huckabee, dikutip dari Quds News, Senin (12/5).
Huckabee menambahkan, ia telah berbicara langsung dengan Presiden AS Donald Trump dan Wakil Presiden JD Vance pada malam sebelumnya. Ia menekankan bahwa AS tidak memerlukan izin dari Israel untuk mempertahankan kepentingannya di wilayah tersebut.
Baca Juga: Jihad Islam: Tidak Ada Pembebasan Tawanan Israel Kecuali Genosida Berakhir
“Amerika Serikat tidak diharuskan mendapatkan izin dari Israel untuk membuat semacam pengaturan yang akan mencegah Houthi menembaki kapal-kapal kami,” katanya.
Pernyataan Huckabee muncul setelah Presiden Trump mengumumkan kesepakatan gencatan senjata bilateral dengan kelompok Houthi di Yaman.
Kesepakatan tersebut mengharuskan kedua belah pihak menghentikan serangan satu sama lain. Namun, kelompok Houthi menegaskan bahwa gencatan senjata ini tidak berlaku untuk Israel dan mereka akan terus menyerang negara tersebut sebagai bentuk dukungan terhadap Gaza.
Huckabee menjelaskan bahwa respons militer AS akan bergantung pada apakah warga Amerika terluka. “Itu masalah apa yang menjadi urusan langsung kita,” katanya ketika ditanya apakah Washington akan campur tangan hanya jika warga AS terluka.
Baca Juga: Trump Sambut Baik Pembebasan Tawanan Edan Alexander di Tengah Perselisihan dengan Israel
Komentar Huckabee muncul beberapa hari setelah rudal Houthi menghantam dekat Bandara Ben Gurion, melukai beberapa pemukim dan memaksa maskapai asing menangguhkan penerbangan ke Israel. Pejabat Israel menyatakan bahwa pemerintahan Trump tidak memberi tahu mereka sebelumnya tentang gencatan senjata tersebut.
Menurut Huckabee, 700.000 pemukim kolonial Amerika yang disebutkan adalah bagian dari populasi pemukim yang lebih luas di seluruh wilayah Palestina bersejarah.
Warga Israel merupakan kelompok pemukim yang berasal dari berbagai negara, terutama Eropa, dengan tujuan menjadikan Israel sebagai proyek pemukiman kolonial. Semua warga Israel diwajibkan untuk bertugas di militer negara tersebut.
Selama 19 bulan terakhir, militer Israel telah melakukan operasi militer di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 52.000 penduduk Palestina.[]
Baca Juga: AS Negosiasi Langsung dengan Hamas, Oposisi Israel Sebut Netanyahu Gagal
Mi’raj News Agency (MINA)