Jakarta, MINA – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) RI Johnny G. Plate menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Amerika Serikat (Dubes AS) untuk Indonesia Sung Y. Kim. Keduanya membahas dukungan untuk kandidat Sekretaris Jenderal International Telecommunication Union (ITU) dan peluang kerja sama bidang digital.
“Hari ini saya didatangi oleh Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, kami membicarakan dan berdiskusi tentang kerja sama di sektor digital antara Indonesia dengan Amerika Serikat. Termasuk di dalamnya mendiskusikan bagaimana kerja sama dan saling mendukung Indonesia dan Amerika Serikat di ITU,” ujarnya Johnny di Jakarta, Senin (28/3).
Menurut Menkominfo, kandidat Sekjen ITU yang diusung Amerika Serikat memiliki pengalaman yang baik, sehingga Pemerintah Indonesia menyatakan dukungan terhadap calon Sekjen ITU dari AS.
“Sebentar lagi kan ada pergantian Sekjen ITU. Amerika punya kandidat yang hebat, yang bagus, yang kami diskusikan dan kebetulan juga kita sudah mengenal dengan baik, dan kami Indonesia akan mendukung kandidat yang Amerika calonkan kalau boleh sebut namanya Doreen Bogdan-Martin,” tuturnya.
Baca Juga: Indonesia Sesalkan Kegagalan DK PBB Adopsi Resolusi Gencatan Senjata di Gaza
Menteri Johnny menjelaskan Pemerintah Amerika Serikat akan memberikan dukungan untuk Indonesia dalam forum-forum internasional.
“Kita memberikan dukungan kepada calon Amerika Serikat di ITU, di saat yang sama Amerika juga menyampaikan untuk kerjasama yang baik akan mendukung juga calon Indonesia. Diantaranya Asia Pacific ITU Council Member yang selama ini memang kita sudah duduk di council tersebut. Saya tadi mengusulkan juga kalau Amerika bisa mendukung Indonesia di Radio Regulations Board Member,” jelasnya.
Dalam pertemuan tersebut, Menkominfo dan Dubes AS membahas kerja sama antarkedua negara di sektor teknologi informasi dan komunikasi (TIK), baik infrastruktur hulu atau upstream maupun infrastruktur hilir atau downstream.
“Kami membicarakan dan berdiskusi tentang kerja sama Indonesia dengan Amerika Serikat yang secara khusus, kerjasama Indonesia dan Amerika di sektor teknologi informasi dan komunikasi atau sektor digital,” ujarnya.
Baca Juga: Lomba Cerdas Cermat dan Pidato tentang Palestina Jadi Puncak Festival Baitul Maqdis Samarinda
Untuk kerja sama bidang digital, Menteri Johnny menyatakan tidak ada pembahasan secara detail dan teknis, namun pembahasan lebih berkaitan dengan kebijakan antarkedua negara.
“Pada prinsipnya, sudah waktunya Indonesia dan Amerika Serikat untuk meningkatkan hubungan bilateral dan kerja sama di sektor digital. Karena memang pandemi Covid-19 sudah melandai, kita bersama-sama segera memasuki fase epidemi, maka ekonomi mulai bertumbuh secara khusus ekonomi digital,” jelasnya.
Mengenai kerjasama satelit SATRIA-1, Menteri Johnny menjelaskan untuk produksi dari Thales Perancis. Menkominfo juga menjelaskan perkembangan kerja sama setelah penandatanganan Hot Backup Satellite buatan Boeing dengan kapasitas sama dengan SATRIA-1 sebesar 150 Gbps.
“Kedua satelit ini akan diluncurkan dengan menggunakan roket Amerika Serikat, yaitu SpaceX. Jadi kerja sama di bidang ICT antara Indonesia dan Amerika Serikat sebetulnya sudah berlangsung sangat lama,” ujarnya. (R/RE1/RS2)
Baca Juga: Selamat dari Longsor Maut, Subur Kehilangan Keluarga
Mi’raj News Agency (MINA)