Ramallah, MINA – Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Palestina sedang mempertimbangkan untuk memgadukan Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Israel, David Friedman ke Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas komentarnya baru-baru ini tentang Tepi Barat.
Dalam sebuah wawancara yang diterbitkan oleh New York Times, Sabtu (8/6), Friedman mengatakan, Israel memiliki hak untuk mencaplok setidaknya “sebagian” Tepi Barat yang diduduki.
“Dalam keadaan tertentu, saya pikir Israel memiliki hak untuk mempertahankan beberapa, tetapi tidak semua, Tepi Barat,” katanya, seperti dikutip dari Al Jazeera, Senin (10/6).
Dalam sebuah pernyataan pers, Kementerian Palestina kemudian mengutuk pernyataan Friedman, menggambarkannya sebagai “ancaman bagi perdamaian dan keamanan regional” dan kata-katanya sebagai “perpanjangan kebijakan pemerintah AS, yang sepenuhnya bias terhadap pendudukan dan kebijakan kolonial”.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
“Alasan apa yang dapat membenarkan logika Friedman bahwa Israel memiliki hak untuk mencaplok bagian-bagian Tepi Barat? Hukum internasional melarang aneksasi tanah dengan paksa, serta kenyataan yang dipaksakan oleh kekuatan pendudukan,” kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan, Ahad (9/6).
Pernyataan Friedman tersebut juga menimbulkan reaksi keras dari para politisi Palestina. Pejabat senior Palestina Saeb Erekat mengatakan, kebijakan semacam itu akan sama dengan “keterlibatan AS dengan rencana kolonial Israel”.
Sementara itu, anggota eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Hanan Ashrawi mengatakan, AS membenarkan pencurian tanah.
Pembentukan negara Palestina termasuk wilayah Tepi Barat yang diduduki Israel dalam Perang Enam Hari 1967, telah menjadi fokus dari semua rencana perdamaian Timur Tengah.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Palestina telah menolak proposal buatan AS, bahkan sebelum diumumkan, dengan mengutip serangkaian langkah oleh Presiden Donald Trump yang mereka katakan menunjukkan pemerintahannya bias. (T/Sj/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka